Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur menegaskan komitmennya untuk menekan dan mengurangi angka anak putus sekolah, seiring dimulainya kebijakan wajib belajar 13 tahun pada 2025.
Tekad tersebut disampaikan Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo usai memimpin upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di halaman Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung, Jumat.
Upacara ditutup dengan pemotongan tumpeng sebagai simbol harapan kemajuan dunia pendidikan.
"Ke depan kita harus bahu membahu agar pendidikan di Tulungagung semakin maju. Kami melihat, tingkat pendidikan masyarakat masih didominasi lulusan SLTP," kata Bupati Gatut Sunu.
Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung Puspita Rahadi mengungkapkan masih ada lebih dari 2 ribu anak usia sekolah di wilayahnya yang tercatat putus sekolah.
Ia menyebut persoalan ekonomi menjadi faktor dominan, disusul kekerasan dalam lingkungan pendidikan.
"Sebagian besar anak putus sekolah karena memilih bekerja demi membantu ekonomi keluarga. Tapi ada juga kasus yang dipicu kekerasan, baik perundungan maupun kekerasan seksual," ujarnya.
Puspita menambahkan, pihaknya telah menyiapkan program pendampingan psikologis bagi korban kekerasan di lingkungan sekolah. Untuk menekan angka putus sekolah, pendekatan berbasis keluarga dan komunitas akan diperkuat.
"Upaya kami tidak hanya menyasar anak, tapi juga orang tua dan lingkungan sekitarnya agar tumbuh kesadaran pentingnya pendidikan," paparnya.
Di sisi lain, tantangan pendidikan juga datang dari kondisi tenaga pengajar. Menurut data Dinas Pendidikan, banyak guru di Tulungagung yang berusia lanjut. Namun, mereka dinilai telah mampu menyesuaikan diri dengan sistem pembelajaran baru.
"Mereka sudah menerapkan Kurikulum Merdeka. Kami juga terus dorong peningkatan kapasitas guru melalui program Guru Penggerak," imbuhnya.
Saat ini, kata Puspita, sekitar 80 persen guru di Tulungagung telah mengikuti program Guru Penggerak. Program tersebut bahkan menjadi salah satu syarat pengangkatan kepala sekolah.
Tercatat jumlah guru ASN di Tulungagung mencapai sekitar 9 ribu orang.