Petani memisahkan kepompong dengan pupa ulat sutera jenis Samia Chyntia Ricini yang dibudidayakan di Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, Minggu (27/4/2025). Petani setempat membudidayakan ulat sutra dengan metode berkelanjutan atau sustainable, artinya saat panen mereka memisahkan pupa ulat dengan kepompong dan tidak membunuhnya sehingga kupu ulat sutra bisa berkembang biak terus menerus dengan jumlah produksi kepompong per minggu mencapai lima kilogram, untuk kemudian dijual ke koperasi dengan harga Rp200 ribu per kilogram. Antara Jatim/Ari Bowo Sucipto/um
Budi daya ulat sutra dengan metode berkelanjutan
Senin, 28 April 2025 12:03 WIB
