Golden Elephant dirikan pabrik melamin dan urea di JIIPE Gresik

Gresik (ANTARA) - Perusahaan kimia asal Tiongkok, Golden-Elephant Sincerity (GESC) memulai pembangunan pabrik bahan kimia ramah lingkungan di kawasan industri Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur.

Chairman Golden Elephant Lei Lin, usai penyerahan lahan secara resmi di JIIPE, Gresik, Jumat, mengatakan pembangunan pabrik ini merupakan bagian dari ekspansi global perdana GESC di luar Tiongkok dengan nilai investasi mencapai 4,2 miliar yuan atau sekitar Rp9,6 triliun yaitu sekitar 600 juta dolar AS).

"Fasilitas ini akan memproduksi melamin, asam nitrat, amonium nitrat, amonia sintetis, dan urea. Kami bersyukur bisa menemukan lokasi yang tepat di JIIPE," katanya.

Lei Lin menjelaskan investasi GESC dilakukan dalam dua tahap yakni tahap pertama senilai 1,24 miliar yuan akan membangun fasilitas produksi melamin 120.000 ton, asam nitrat 150.000 ton, dan amonium nitrat 200.000 ton per tahun.

Tahap kedua senilai 3,06 miliar yuan yang akan digunakan untuk mendirikan pabrik amonia sintetis dan urea dengan memanfaatkan gas alam Indonesia.

“Kami memilih JIIPE karena menawarkan integrasi industri dan pelabuhan laut dalam serta dukungan pemerintah dan pengelola kawasan. Ini mimpi yang menjadi kenyataan,” ujarnya.

Selain itu, ia menuturkan kawasan JIIPE memiliki budaya kerja yang baik, lokasi strategis, dan infrastruktur mendukung ekspansi industri kimia berkelanjutan.

Sementara itu, Direktur Utama PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS), Bambang Soetiono, menyatakan kesiapan JIIPE dalam mendukung realisasi investasi tersebut.

“Kehadiran GESC memperkuat posisi JIIPE sebagai kawasan industri siap dan kompetitif, khususnya dalam mendukung transisi energi dan industrialisasi hijau,” katanya.

Menurut Bambang, GESC melengkapi ekosistem tenant global JIIPE, bersama PT Freeport Indonesia, Hailiang, dan Xinyi Glass, yang membentuk rantai pasok terintegrasi di bidang logam, kimia, dan energi baru.

"Dengan status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), pelabuhan laut dalam sepanjang 6.200 meter, serta infrastruktur utilitas industri yang lengkap, JIIPE terus memperkuat perannya sebagai magnet investasi asing langsung (FDI) di sektor strategis Indonesia," tambahnya.