Situbondo (ANTARA) - Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBH NU) Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, akan melaporkan balik seorang debitur Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT NU ke kepolisian setempat karena diduga membuat laporan palsu.
Salah seorang kuasa hukum LPBH NU Situbondo Erfan Faris Supriadi mengatakan debitur BMT NU Cabang Besuki berinisial SL (54) diduga membuat laporan palsu ke kepolisian terkait empat orang petugas BMT NU bertindak kasar dan mengancam serta melakukan perusakan saat melakukan penagihan kepada yang bersangkutan.
"Petugas BMT NU yang melakukan penagihan tidak bertindak kasar, tidak juga mengancam, apalagi melakukan perusakan di rumah yang bersangkutan," ujarnya di Situbondo, Sabtu.
Erfan menceritakan, empat orang petugas lembaga keuangan syariah yang bergerak di bidang simpan pinjam itu melakukan penagihan berkali-kali ke rumah debitur inisial SL, namun hanya dijanjikan.
Ia menjelaskan SL, warga Desa Besuki, Kecamatan Besuki, mempunyai tanggungan atau pinjaman sebesar Rp15 juta melalui BMT NU Cabang Besuki dengan kesepakatan akan dibayar selama 36 bulan dengan cicilan Rp776.700 per bulan.
Menurut dia, cicilan pertama pada 20 Januari 2021, SL membayar penuh yakni Rp776.700, cicilan kedua di bulan berikutnya hanya membayar Rp100.000, ketiga dan seterusnya tidak ada pembayaran.
"Jatuh temponya 15 Desember 2024, petugas BMT NU Cabang Besuki sudah berkali-kali melakukan penagihan, namun belum juga dilunasi," ujar Erfan.
Puncaknya, katanya, saat dilakukan penagihan di rumah debitur tersebut oleh empat orang petugas itu, justru dimaki-maki oleh SL dan suaminya inisial SR, dan bahkan suaminya mengamuk dan membanting barang yang ada di dalam rumahnya.
"Yang kasar itu yang punya utang, kenapa justru melaporkan klien kami yang menagih secara baik-baik, justru melaporkan seakan-akan yang melakukan keributan itu dari petugas BMT NU," ujar Erfan.
LPBH NU Situbondo akan laporkan balik debitur BMT NU ke polisi
Sabtu, 19 April 2025 13:05 WIB

Arsip - KSPPS BMT NU Cabang Besuki, Situbondo, Jawa Timur, saat melakukan kegiatan sosial. ANTARA/Novi Husdinariyanto