Jember (ANTARA) - Universitas Jember (Unej) menambah enam guru besar baru dari berbagai bidang dalam pengukuhan profesor yang digelar di Auditorium Unej, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis.
Mereka yang dikukuhkan Guru Besar Bidang Diplomasi Prof. Agus Trihartono, Guru Besar Bidang Farmasetika Bahan Obat Padat Farmasi Prof. Yudi Wicaksono, Guru Besar Bidang Valuasi Ekologi Prof. Hari Sulistiyowati, Guru Besar bBidang Tradisi Lisan dan Pembelajarannya Prof. Sukatman, Guru Besar Bidang Manajemen Konstruksi Prof. Jojok Widodo Soetjipto, dan Guru Besar Bidang Fisika Material Fotokatalis Prof. Sutisna.
"Dengan tambahan enam profesor baru ini, maka Unej memiliki 92 profesor aktif, serta enam orang dosen tengah berproses jabatan guru besarnya di Ditjen Dikti Kemendiktisaintek," kata Rektor Unej Iwan Taruna dalam sambutannya pada pengukuhan tersebut.
Ia juga bersyukur penambahan guru besar tersebut menjadi modal berharga untuk mendorong transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi, meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, dan membuka ruang kerja sama yang lebih baik lagi.
"Alhamdulillah, walaupun di era efisiensi, Unej tetap berkomitmen melanjutkan program-program yang mendorong makin banyak dosen mencapai jabatan guru besar," tuturnya.
Unej mencatat ada lima fakultas yang berhasil menambah guru besarnya paling banyak selama periode tahun 2020 hingga 2025 yakni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dengan delapan profesor, Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) dengan enam profesor, Fakultas Pertanian dan FMIPA berhasil menambah lima profesor, serta Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) dengan empat profesor.
Iwan meminta para profesor selalu jujur dan konsisten menjaga maruah akademik karena guru besar mengemban amanah berat, bukan sekedar menjadi pionir di masing-masing bidang keilmuan dan membimbing generasi muda, namun juga dituntut menjadi suri tauladan bagi kolega dan masyarakat.
"Menjadi profesor artinya menerima tanggung jawab yang besar karena masyarakat menunggu karya inovatif selanjutnya, sekaligus berharap profesor turut memberikan solusi bagi beragam permasalahan bangsa," katanya.
Ia menjelaskan guru besar harus menjadi contoh baik di kampus maupun di lingkungan yang lebih luas karena meraih jabatan profesor bukan akhir, namun awal perjuangan baru dan tantangan menjadi pembelajar seumur hidup yang merupakan ciri khas seorang ilmuwan.