Kemenag Gelar Kompetisi Sains Madrasah
Rabu, 20 Juni 2012 13:47 WIB
Jakarta (ANTARA) - Direktorat Pendidikan Madrasah Ditjen Pendidikan Islam Kemenag, akan menggelar Kompetisi Sains Madrasah Tingkat Nasional dan Expo Madrasah Education Development Project (MEDP) serta mengadakan Rembug Nasional Guru Madrasah.
"Ini untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa di Madrasah, pendidikan sains dan teknologi juga sangat maju. Dan pelajaran Agama Islam justru merupakan nilai tambah, yang tidak didapat di pendidikan umum," kata Direktur Pendidikan Madrasah, Dedi Djubaedi, dalam konferensi pers di Kemenag, Rabu siang.
Acara ini, menurut dia, juga menjadi momentum yang baik dalam memetakan siswa-siswi Madrasah yang berprestasi untuk diikutsertakan dalam Olimpiade Sains Tingkat Internasional.
Kompetisi Sains Madrasah Tingkat Nasional akan berlangsung di Bandung pada 25--29 Juni mendatang, juga melibatkan Institut Teknologi Bandung (ITB). Alasan dilibatkannya ITB, karena pertimbangan bahwa PTN tersebut adalah yang paling kredibel dalam konteks pengembangan sains dan teknologi di Indonesia.
Kompetisi ini sudah mengacu pada standar kompetisi Internasional. Peserta akan memperebutkan 24 Medali Emas, 48 Perak dan 72 Medali Perunggu.
Mengenai Rembug Nasional Guru Madrasah, Dedi berharap selain untuk mempererat persatuan dan kesatuan para guru, juga akan memotivasi dan meningkatkan percaya diri mereka. Sehingga akan meningkatkan profesionalisme mereka di pendidikan Madrasah.
"Rembug Nasional ini juga bertujuan untuk jadi ajang komunikasi dan pertukaran informasi antar guru Madrasah. Memetakan problem di madrasah untuk dicari solusinya, juga untuk menyusun rencana aksi bagi peningkatan mutu guru dan pendidikan madrasah," kata Dedi.
Sementara menurut ketua panitia penyelenggara, Jamaluddin, menyebutkan bahwa dalam acara itu digelar Lomba Film Pendek. Film pendek tersebut dibuat dengan memanfaatkan ponsel dan komputer, sehingga tidak menyulitkan siswa peserta. Penilaian film pendek berkisar mengenai misi atau pesan yang dibangun film pendek tersebut. Bagaimana muncul kreatifitas dalam peralatan yang sederhana. (*)