Surabaya (ANTARA) - Komisi Informasi (KI) Jawa Timur terus berupaya untuk menyosialisasikan literasi dan keterbukaan informasi publik, salah satunya melalui Harmonisasi Literasi (Halte) Ramadhan yang dikemas sederhana.
"Kegiatan semacam ini merupakan bagian dari kerja-kerja kolaboratif untuk bersama-sama terus mengkampanyekan open government melalui keterbukaan informasi publik, terutama di wilayah Provinsi Jatim," kata Ketua KI Provinsi Jatim Edi Purwanto, melalui keterangan yang diterima di Surabaya, Jumat.
Ia menjelaskan, KI Jatim membutuhkan dukungan, sinergi dan kolaborasi dengan segenap pemangku kepentingan, terutama Komisi A Dewan Perwakilan rakyat Daerah (DPRD) Jatim, dan lembaga-lembaga mitra lainnya, untuk terus mengedukasi masyarakat maupun badan-badan publik.
"Ke depan, masih banyak hal yang perlu kita kolaborasikan sehingga ada percepatan terwujudnya literasi keterbukaan informasi,'’ ujar Edi.
Anggota Komisi A DPRD Jatim, Sumardi, mengatakan, agar keberadaan KI Jatim makin dikenal luas dan memberikan manfaat lebih besar, maka butuh kerja lebih sistematis dan masif lagi untuk melakukan sosialisasi.
‘’Dengan tangan terbuka, saya siap untuk bersama-sama KI turun ke bawah. Bukan hanya ke kabupaten/kota, bahkan sampai ke desa-desa,’’ kata Sumardi.
Ketua Komite IV Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Ahmad Nawardi mengatakan, banyak capaian positif KI Jatim mendorong pemerintahan dapat berjalan transparan, akuntabel, dan partisipatif melalui keterbukaan informasi.
"Indeks Keterbukaan Informasi Publik Jatim pada 2024 lalu melesat di peringkat kedua nasional. Kemudian, makin banyak badan publik seperti pemkab/pemkot yang kini berstatus informatif. Juga, capaian penyelesaian sengketa informasi juga melesat," kata Nawardi.