Tuban - Lokasi Mangrove Center di Desa Jenu, Kecamatan Jenu, Tuban, Jatim, cukup menyolok, karena berada di tepi jalan raya Semarang-Tuban, kilometer 9. Selain itu, kawasan Mangrove Center yang berdiri atas prakarsa Ali Mansur, dengan mudah dilihat dari jalan raya, sebab di lokasi setempat, juga di kanan kirinya, penuh dengan pohon cemara yang berbaris memanjang, diselang-seling berbagai aneka jenis pohon lainnya. "Tanaman cemara yang kami tanam itu, namanya cemara laut. Hasil persilangan antara cemara udang asal Sumenep dengan cemara gunung asal Pantai Samas Yogyakarta," kata Ali Mansur, warga Desa Jenu, Kecamatan Jenu, Tuban kepada ANTARA. Dari lokasi itulah, Ali Mansur, mengembangkan pohon cemara laut, yang akhirnya membawa dirinya menerima penghargaan Kalpataru kategori Perintis Lingkungan dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, dalam Peringatan Hari Lingkungan Hidup Se-Dunia 2012 di Jakarta Selasa (5/6). Selain cemara laut, ia juga membuat pembenihan, berbagai aneka pohon di antaranya, mangrove, ketapang, waru, nyamplung, mahoni, gembilina, jati, tanjung, juga berbagai jenis pohon lainnya. Di lokasi setempat, yang menjadi lokasi pembenihan, juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas, mulai lokasi perkemahan, aula, penginapan, rumah hijau, taman baca, juga fasilitas lainnya. Sebagaimana dijelaskan Ali, di lokasi setempat secara rutin, juga sering dimanfaatkan para pelajar untuk berkemah dan sepulangnya para pelajar membawa benih pohon untuk ditanam di lingkungannya masing-masing. "Benih tanaman cemara laut, juga benih pohon lainnya tidak kami jual. Siapa saja bisa membawa secara gratis," ucapnya, mengungkapkan. Sebagaimana diungkapkan Ali yang juga guru di Mts Manbail Futuh Beni Jenu, Tuban itu, kegiatan menanam berbagai aneka pohon di pesisir pantai Tuban sebagai usaha untuk mengamankan pantai dari abrasi. "Saya terpanggil melakukan menanaman pohon di tepi pantai, karena melihat kerusakan lingkungan yang sudah demikian parah," tukasnya. Di era 1990, abrasi kawasan pantai Tuban sudah mencapai 200 meter dari bibir pantai, sementara kepedulian masyarakat atas lingkungannya masih rendah. "Rata-rata abrasi pantai sebelum ada penanaman pohon yang dilakukan Ali Mansur, mencapai dua meter per tahunnya," kata Sekwilcam Kecamatan Jenu Ngasimin, mengambarkan. Perjalanan Ali Mansur melakukan proses penanaman pohon di pesisir Pantai Tuban, termasuk membuat pembenihan berbagai aneka pohon laut yang jumlah ratusan ribu pohon, melalui Kelompok Tani Wana Bahari, sudah berjalan 21 tahun. Hasilnya, tidak kurang 134,8 hektare lahan berhasil ditanami berbagai aneka tanaman laut, terutama yang menjadi primadona yaitu cemara laut. Lokasi penanaman pohon di pesisir Pantai Tuban, tidak hanya mencakup wilayah Kecamatan Jenu, namun juga meluas mencapai sejumlah desa di Kecamatan Bancar, Brondong, Tambakboyo dan kecamatan lainnya, yang bukan tanah miliknya. Seperti di Desa Lohgung dan Labuhan Kecamatan Brondong, ia menanam, 15 ribu pohon cemara laut, dan di desanya ia memasang trucuk bambu pemecah gelombang, dengan panjang ratusan meter. "Pohon tanaman cemara laut yang kami tanam, rata-rata sudah berusia enam tahun," jelasnya. Butuh Perjuangan Sebagaimana diungkapkan Ali, pada awal menanam berbagai aneka pohon itu, dilakukan di tanah miliknya sendiri, sedangkan di tanah milik masyarakat yang kepedulian atas lingkungan masih rendah membutuhkan perjuangan yang panjang. Namun, usaha Ali tidaklah sia-sia, melalui penyuluhan, diskusi, dan pelatihan, hingga akhirnya kegiatannya itu ditiru berbagai kalangan masyarakat, mulai kelompok nelayan, pelajar, mahasiswa, juga kalangan lainnya. Bahkan, Ali juga membentuk berdirinya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Forum Komunikasi Peduli Lingkungan Pesisir Pantai Tuban (FFKLPLT), sebagai usaha menunjang kegiatannya. Ia juga mendorong berdirinya kelompok tani di sejumlah kecamatan di Tuban, dan memberikan penyuluhan kepada berbagai kalangan pelajar, mahasiswa di Tuban, juga Bojonegoro dan Surabaya. "Dia (Ali Mansur), orangnya memang rajin. Saya pernah diajak menyisir tepi Kali Lamong di Lamongan, untuk mencari bibit pohon api-api. Begitu pula kalau dalam perjalanan ke luar kota, menemukan pohon tertentu ditepi jalan, dia berhenti dan berusaha mencari benihnya untuk dibawa pulang," tutur Kepala Desa Jenu, Kecamatan Jenu, Hasan. "Kalau tahu ada tanamannya mati, dia juga berusaha mencari penyebabnya," ujarnya, menambahkan. Ditanya harapannya, Ali mengatakan, kegiatan yang dilakukan itu ke depan bisa dikembangkan berbagai elemen masyarakat lainnya di tempatnya masing-masing. Selain itu, ia mengharapkan, lokasi Mangrove Center, bisa menjadi lokasi pendidikan yang bermanfaat bagi masyarakat yang ingin belajar mengenai lingkungan. Tidak terlalu berlebihan, di lokasi Mangrove Center terpampang berbagai tulisan yang berisi mengenai kepedulian lingkungan. Di antaranya, "Memelihara dan melestarikan hutan, adalah bentuk sukur kepada Allah, yang telah menciptakan tanah, tanaman, dan hutan untuk kesejahteraan manusia". (Slamet Agus Sudarmojo/blok_cepu2007@yahoo.co.id)
Ali Tanam Cemara Amankan Pantai Raih Kalpataru
Kamis, 7 Juni 2012 14:55 WIB