Surabaya (ANTARA) - Pengusaha asal Surabaya yang juga CEO dan Founder One Global Capital Iwan Sunito menilai melemahnya pasar properti residensial di Australia akibat krisis ekonomi global, membuka peluang bagi konsep Branded Resorts and Residences sebagai alternatif investasi.
“Industri properti di Australia saat ini mengalami kontraksi, terlihat dari melemahnya auction rate atau tingkat lelang di awal 2025,” kata Iwan dalam keterangannya yang diterima di Surabaya, Rabu.
Iwan menjelaskan, data CoreLogic dan PropTrack menunjukkan nilai properti hunian di Australia mengalami penurunan bulanan pertama dalam dua tahun terakhir pada Desember 2024.
"Sementara itu, auction rate Australia diprediksi berada di kisaran 55–65 persen, menandakan pasar mulai beralih ke kondisi pembeli," katanya.
Selain itu, Iwan juga menyoroti kenaikan biaya konstruksi hingga 30 persen dalam lima tahun terakhir, suku bunga yang meningkat, serta menurunnya jumlah imigran dari China sebagai faktor yang memperburuk pasar properti residensial.
Di sisi lain, lanjutnya, properti Branded Residences justru mengalami pertumbuhan, karena konsep tersebut menggabungkan hunian mewah dengan layanan hotel bintang lima melalui kemitraan dengan grup perhotelan ternama.
“Pembangunan One Global Capital Resorts and Residences menyediakan rumah dengan akses ke fasilitas eksklusif seperti restoran, bar, layanan tata graha, concierge, hingga spa,” jelasnya.
Selain sektor hunian, ia juga melihat perhotelan sebagai peluang investasi menarik, karena dari data Statista memperkirakan pasar perhotelan Australia mencapai pendapatan 7,34 miliar dolar AS pada 2025 dan meningkat menjadi 8,58 miliar dolar AS pada 2029.
Iwan menambahkan, One Global Resorts Green Square, salah satu hotel milik perusahaannya, juga mencatat pertumbuhan positif dengan peningkatan RevPAR sebesar 17,5 persen dan tingkat keterisian atau okupansi kamar mencapai 98,3 persen.
“Kami berencana mengakuisisi Hotel Skye Suites CBD untuk memperkuat ekosistem One Global Resorts di masa depan,” tuturnya.