Mahasiswa Minta BKN Tes Urine Bupati Sampang
Kamis, 17 Mei 2012 16:55 WIB
Sampang - Sekelompok aktivis mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar audiensi dengan Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Sampang, meminta lembaga itu melakukan tes urine terhadap bupati Noer Tjahja.
Selain bupati, para aktivis PMII ini juga meminta agar BNK juga melakukan tes urine terhadap Ketua DPRD Kabupaten Sampang, Kiai Imam Ubaidillah.
"Tes urine inilah nantinya yang akan membuktikan apakah Bupati Noer Tjahja dan Ketua DPRD Sampang ini mengkonsumsi narkoba atau tidak," kata juru bicara PMII Sampang, Junaidi, Kamis.
Pada Sabtu (5/5) kemarin, bupati Noer Tjahja dan Ketua DPRD Kabupaten Sampang Kiai Imam Ubaidillah dikabarkan tertangkap tangan oleh polisi di salah satu hotel di Surabaya saat sedang pesta narkoba jenis sabu-sabu.
Kabar tentang penangkapan dua orang pejabat publik di Sampang ini, mengejutkan berbagai kalangan dan sempat diberitakan oleh sejumlah media.
Selain meminta melakukan tes urine, para aktivis PMII ini meminta kedua pejabat publik di Kota Bahari itu hendaknya melakukan sumpah pocong, sesuai dengan tradisi masyarakat di wilayah itu.
Wakil Ketua BNK Sampang Rudi Setiadi saat menemui aktivis PMII itu menyatakan, sebenarnya kabar tentang penangkapan Bupati Noer Tjahja itu hanya sebatas isu.
Kendatipun demikian, Rudi mengemukakan, tes urine bisa saja dilakukan, jika yang bersangkutan bersedia.
Sebelumnya, Bupati Sampang Noer Tjahja menyatakan, isu penangkapan dirinya sebagai upaya untuk menjatuhkan nama baiknya oleh oknum warga yang tidak bertanggung jawab di kalangan masyarakat Sampang.
Ia bahkan menegaskan, dirinya bersedia dites urine dan tes darah untuk membuktikan bahwa ia pernah mengkonsumsi narkoba atau tidak.
"Ketika itu saya memang nginap di Surabaya, tapi saya bersama istri dan anak saya," terang Noer Tjahja.
Namun, pernyataan Bupati Noer Tjahja ini berbeda dengan yang disampaikan istrinya Winahyu yang sebelumnya juga dikonfirmasi terpisah wartawan menyebutkan, bupati ke luar kota sendirian, tidak bersama keluarganya.(*)