Terlibat kasus asusila, Petrokimia Gresik tegas pecat oknum pegawai

Gresik (ANTARA) - Senior Vice President (SVP) Sekretaris Perusahaan Petrokimia Gresik (PG), Adityo Wibowo menyatakan bahwa perusahaan secara tegas memecat oknum pegawai yang terlibat kasus asusila serta kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Senin, Adityo menyatakan bahwa langkah tegas tersebut diambil, menanggapi informasi yang beredar mengenai oknum pegawai dengan inisial IBP tersebut.

Ia menjelaskan, perusahaan telah melakukan penyelidikan mendalam dengan mengumpulkan bukti-bukti mengenai tindakan oknum IBP.

Pada 1 Februari 2025 Petrokimia Gresik secara resmi menyatakan dengan tegas telah memberhentikan atau memecat oknum IBP sebagai karyawan Petrokimia Gresik karena telah terbukti melakukan tindakan yang melanggar peraturan perusahaan.

"Tentunya kami turut prihatin atas adanya kejadian ini dan kami telah menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pihak yang berwenang. Kami akan tetap menghargai proses hukum dan akan kooperatif apabila dibutuhkan dalam membantu proses yang berjalan," katanya.

Adityo menambahkan, bahwa perusahaan meminta maaf atas keresahan dan ketidaknyamanan yang timbul akibat adanya kasus ini.

"Kami menyampaikan bahwa sikap, perilaku, maupun konten yang disampaikan oleh pribadi tertentu tidak serta merta mewakili karakter dan budaya kerja perusahaan," katanya.

Petrokimia Gresik sekali lagi menegaskan tidak mendukung dan tidak melindungi terhadap oknum pegawai yang melakukan praktik-praktik yang tidak sesuai dengan kode etik, peraturan perusahaan, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

"Sebagai perusahaan yang menjunjung prinsip tata kelola yang baik, kami berkomitmen untuk membangun lingkungan kerja yang sehat, transparan, serta budaya kerja yang berintegritas dan berpegang teguh pada nilai AKHLAK dan Undang-undang yang berlaku," katanya.(*)