Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa menyosialisasikan Jatim Gerbang Baru Nusantara saat wawancara dengan media asing Channel News Asia (CNA) yang berpusat di Singapura.
Dalam keterangan diterima di Surabaya, Jumat Khofifah menjelaskan banyak tentang potensi dan keunggulan Jatim sebagai penyokong utama kebutuhan pangan nasional, pusat industri manufaktur dan hub Indonesia wilayah barat dan timur melalui gerbang baru nusantara.
Di kesempatan ini, Khofifah menegaskan Jawa Timur adalah provinsi dengan produksi padi tertinggi di Indonesia. Setiap tahun produksi beras di Jawa Timur surplus.
“Di tahun 2024 produksi beras Jatim 5,33 juta ton. Sebelumnya di tahun 2023 produksi beras Jatim 5,61 juta ton, ada sedikit penurunan akibat pengaruh el nino dimana seluruh daerah memang mengalami penurunan produksi padi,” kata Khofifah.
“Di tahun 2025, impor beras direncanakan dihentikan. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menargetkan panen 2025 mencapai 32 juta ton untuk mewujudkan Indonesia bebas impor beras. Dengan kontribusi Jawa Timur, kami optimis target ini dapat terwujud karena Jatim konsisten surplus produksi beras, bahkan saat produksi menurun,” ujarnya.
Dalam periode kedua Khofifah siap untuk mewujudkan program yang mendukung ketahanan pangan. Dengan program Jatim Agro, sebagai salah satu janji kampanye, pihaknya memiliki program Youth Agrifuture-Hub yang bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian dengan memfasilitasi dan mendorong petani muda (Gen Z dan
Milenial).
Selain itu juga terdapat program Jatim Agro-Hub atau (Lumbung Pangan) untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup.
“Luas penanaman padi di Jawa Timur diproyeksikan meningkat menjadi 193.419 hektare pada Maret 2025. Dalam menyongsong peningkatan produksi, kami juga siap mendorong mekanisasi. Di Ponorogo dan Bangkalan contohnya beberapa kelompok tani sudah mengimplementasikan penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan), seperti traktor modern, transplanter, dan combine harvester,” ujar Khofifah.
Selain padi, produk pertanian unggulan Jatim juga adalah jagung, kedelai, aneka sayuran, juga buah-buahan terutama durian, dan banyak yang lain.
Di bidang peternakan, Jawa Timur juga dapat dikatakan sebagai pemimpin nasional dengan populasi per 2023 Jatim memiliki 5,07 juta ekor sapi potong atau 27,24 persen dari populasi nasional dan sekitar 314.385 ekor sapi perah.
"Di pemerintahan Prabowo-Gibran saat ini memprioritaskan ketahanan pangan, salah satunya melalui swasembada sapi potong dan sapi perah. Jawa Timur senantiasa mendukung upaya tersebut dengan memberikan yang terbaik untuk meningkatkan kualitas dan populasi sapi. Langkah ini kami tempuh melalui inovasi dan teknologi, seperti rekayasa genetika, inseminasi buatan, dan transfer embrio," ujar Khofifah.
Lebih lanjut saat ini Pemerintah Pusat juga tengah menggalakkan program MBG untuk seluruh siswa di Indonesia, Jawa Timur pun memastikan siap dengan seluruh potensi ketahanan pangan yang ada sebagai sumper protein untuk menyukseskan program MBG.
“Kami juga mendukung program makan bergizi gratis untuk didukung oleh APBD. Alhamdullilah, di awal tahun, DPRD Jawa Timur sepakat mengalokasikan Rp400 miliar dari APBD untuk mendukung program Makan Bergizi (MBG). Menurut saya, hal ini sangat penting untuk membantu pemerintah pusat memperluas cakupan penerima manfaat di tahap awal atau untuk infrastruktur dapur sehat,” ujarnya.