Jakarta (ANTARA) - Kurs rupiah ditutup melemah 99 poin atau 0,62 persen menjadi Rp16.101 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya sebesar Rp16.002 per dolar AS pada akhir perdagangan Selasa.
“Pasar menunggu keputusan suku bunga dari bank sentral utama (Federal Reserve) akhir minggu ini,” ujar Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi dalam keterangan resmi, Jakarta, Selasa.
Dalam pertemuan Federal Reserve (The Fed) pekan ini, diperkirakan akan ada pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis points (bps) yang menandai laju pemotongan lebih lambat untuk tahun 2025.
Menurut dia, prospek suku bunga yang lebih rendah biasanya mendukung pertumbuhan ekonomi. Namun, ketidakpastian seputar arah kebijakan The Fed di masa mendatang telah menimbulkan keraguan pasar.
Selain itu, data ekonomi Tiongkok mengalami pelemahan jika dilihat dari harga rumah yang turun sebesar 5,7 persen year on year pada bulan November dari sebelumnya 5,9 persen pada bulan Oktober. Hal ini menunjukkan adanya tantangan yang sedang berlangsung di sektor real estat, seiring terjadi kelemahan dalam belanja konsumen.
“Perlambatan penjualan ritel mencerminkan permintaan domestik yang rapuh. Selain itu, peningkatan moderat dalam output industri menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur tidak cukup kuat untuk secara signifikan meningkatkan permintaan komoditas,” ucap Ibrahim.
Adapun di Indonesia, Bank Indonesia (BI) dijadwalkan akan mengumumkan suku bunga BI-Rate pada Rabu (18/12).
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa turut melemah ke level Rp16.050 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.019 per dolar AS.
Selasa, rupiah ditutup melemah 99 poin
Selasa, 17 Desember 2024 16:30 WIB