Perserikatan Bangsa-Bangsa (ANTARA) - Koalisi pimpinan Amerika Serikat yang memerangi kelompok teroris ISIS harus menghentikan misinya di Irak sesuai jadwal dan tidak menunda prosesnya, kata Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia pada Jumat (6/12).
"Penting untuk memastikan implementasi tepat waktu terkait perjanjian penarikan bertahap dari Irak oleh koalisi global pimpinan AS yang menjalankan misi untuk mengalahkan ISIS," kata Nebenzia pada pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai Irak.
Proses yang diperlambat serta adanya kehadiran pasukan asing di Irak tidak hanya akan berdampak buruk bagi negara tersebut tetapi juga bagi seluruh kawasan karena eskalasi lebih lanjut bisa terjadi, kata Dubes Rusia itu.
Baca juga: Yordania dan Irak imbau warganya keluar dari Suriah
Sebelumnya pada September, AS mengumumkan bahwa pihaknya telah menyetujui batas waktu dengan Irak untuk mengalihkan misi militernya ke hubungan keamanan bilateral yang berkelanjutan.
Seorang pejabat AS menyebutnya sebagai "evolusi misi militer", serta menekankan bahwa AS tidak menarik diri dari Irak.
Tahap pertama dari rencana transisi tersebut akan mengakhiri misi militer koalisi global serta penarikan pasukan dari lokasi tertentu di Irak pada akhir September 2025.
Koalisi pimpinan AS akan terus melakukan operasi melawan ISIS di wilayah Suriah dari Irak hingga setidaknya sampai September 2026, sebagai bagian dari tahap kedua.
Sumber: Sputnik-OANA