Jakarta (ANTARA) - Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memproyeksikan nilai tukar rupiah melemah pada perdagangan Rabu ini di tengah data pekerjaan Amerika Serikat (AS) yang lebih baik dari pekerjaan.
Pada awal perdagangan Rabu, rupiah turun 28 poin atau 0,18 persen menjadi Rp15.974 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.946 per dolar AS.
"Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang masih melanjutkan penguatan setelah data pekerjaan AS Jolt yang lebih baik dari perkiraan," kata Lukman saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Rabu pagi rupiah melemah 28 poin jadi Rp15.974 per dolar AS
Data pekerjaan AS, Jolt menunjukkan pembukaan lowongan pekerjaan sebesar 7,74 juta dibanding perkiraan 7,48 juta.
Sementara, dari dalam negeri, tidak ada data ekonomi domestik hari ini. Namun, menurut Lukman, data inflasi yang dirilis pada Senin menunjukkan inflasi yang telah turun ke 1,5 persen, batas bawah target inflasi Bank Indonesia (BI) 1,5-3,5 persen, memberikan posisi yang sulit bagi BI untuk mempertahankan suku bunga, apalagi menaikkan. Hal itu membebani rupiah.
Ia memperkirakan kurs rupiah bergerak di rentang Rp15.900 per dolar AS sampai dengan Rp16.000 per dolar AS.