Pasuruan - Pasar Desa Wonosari, Kecamatan Tutur (Nongkojajar), Kabupaten Pasuruan, mewakili Provinsi Jawa Timur mengikuti lomba pasar desa tingkat nasional. Kepala Bapemas Kabupaten Pasuruan Munawar Ilham, Selasa, menjelaskan, Pasar Desa Wonosari mewakili Jawa Timur setelah menyisihkan delapan pasar desa yang mengikuti lomba pasar desa di tingkat Jawa Timu. Dijelaskannya, Pasar Desa Wonosari merupakan pasar yang dikelola secara mandiri oleh pemerintah desa setempat. Menurut sejarah berdirinya, Pasar Desa Wonosari merupakan wakaf dari Dulgu alias Ramjani pada 1914. Penyerahan wakaf disertai wasiat antara lain, hasil pasar agar digunakan untuk gaji pamong desa karena mereka tidak digaji dari negara. Selain itu juga bisa digunakan sebagai pengganti uang tunggakan dan angsuran serta untuk kesejahteraan rakyat Desa Wonosari dan kebaikan lainnya. Desa Wonosari merupakan desa wisata yang terkenal kesuburan dan keindahan alamnya seperti kebun bunga, apel, stroberi, kopi robusta, durian, golden melon,salak, buah naga, bunga krisan,dan wisata air terjun serta kesenian khas berupa jaran goyang, bantengan, pencak silat yang melengkapi khasanah budaya, serta aneka makanan setempat. Kemudian pada 1953 Pasar Desa Wonosari dibangun di atas tanah wakaf tersebut berupa los yang terbuat dari rangka besi. Berikutnya pada 1989 Pemerintah Desa bekerja sama dengan PT Anggun Bhakti Perkasa Sidoarjo membangun pasar senilai Rp 1 miliar. Pada 2011 pasar desa yang telah seratus persen milik desa dengan menjalin kerja sama sama dengan CV Panderman Dwi Jaya membangun 56 kios tambahan dengan nilai Rp 2 miliar. Pemerintah desa setempat juga menjalin kerja sama dengan pihak lain, seperti Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Pasuruan dalam penanganan masalah sampah. Babinsa, Babinkamtibmas dan Satpol PP Kecamatan Tutur dalam keamanan dan ketertiban. Dinas perizinan dan penanaman modal Kabuoaten Pasuruan dalam pemberian surat izin usaha. Kemitraan dengan berbagai pihak seperti Bank Jatim, Bank BRI, Bank Danamon, Koperasi Simpan Painjam, KPSP setia Kawan, serta industri berbagai aneka produk. Pasar Desa Wonosari yang berdiri di atas lahan seluas 18.000 meter persegi, terdiri atas Pasar Besar Induk 9.000 meter persegi terdiri ruko 39 unit, kios 266 unit, lapak/bedak 91 buah, lesehan/los 221 buah, dan PKl 29 buah. Jumlah pedagang 711 orang. Pasar hewan 1.000 meter persegi. Pasar sayur 8.000 meter persegi berupa kios sayur dan gudang 65 buah. Area parkir 2.000 meter persegi. Kantor pasar 2 lantai, kamar mandi, Masjid Jami¿ An Nur yang termasuk dalam kawasan Pasar Desa Wonosari. Pendapatan pasar Desa Wonosari yang retribusi sampah warga, bongkar muat ternak, PKL, ketertiban, serta abunemen pasar sayur, dan pasaar besar. Rinciannnya, Tarif sewa Ruko per bulan Rp 20 ribu, kios 10 ribu, bedak/kios Rp 4.500,00, kios sayur Rp 7.500,00 - Rp 15 ribu. Sedangkan retribusi PKL per hari Rp 500,00, roda empat Rp 1.000,00, motor Rp 50,00, dan sampah per bulan Rp 250 ribu. Pendapatan Pasar Desa Wonosari didistribusikan untuk dana sosial 5 persen, pemeliharaan 10 persen, operasional 10 persen, insentif pengelola pasaar 35 persen, dan biaya opersional pemerintah desa 40 persen. Pendapatan Pasar Desa Wonosari selama 2010 untuk pos penerimaan sebesar Rp 111.811.100,00, dan pengeluaran sebesar Rp 109.596.400,00. Sebagai pasar desa legalitas pengelolaannya didasari atas Peraturan Desa No. 3 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Pasar Desa. Keputusan Kepala Desa No. 4 Tahun 1999 tentang struktur dan sistem kerja pasar desa. serta Keputusan Kepala Desa No: 143/44/424.202.2.05/2011 tentang pembentukan pengurus badan usaha milik desa "Sukses Makmur"Desa Wonosari Kecamatan Tutur. Desa Wonosari merupakan daerah penghasil agrobis dan merupakan desa wisata yang terkenal kesuburan dan keindahan alamnya berupa kebun bunga his, apel, striberi, pepino, kopi robusta, durian, goplden melon, salak, buah naga, bunga krisan, wisata air terjun, dan wisata arung jeram. Pasar Desa Wonosari juga memberikan kontribusi dalam melestarikan budaya tradisional berupa grebek memetri desa, acara yang kini telah menjadi kalender wisata baik di tingkat Kabupaten Pasuruan maupun tingkat Provinsi Jawa Timur. Hasil retribusi parkir Pasar Desa wonosari diserahklan kepada lembaga kemasyarakatan desa, seperti karang taruna, serta organisasi sosial masyarakat desalainnya sebagai kompensasi dalam keterlibatan pemeliharaan dan keamanan pasar desa yang setiap harinya diperkirakan mencapai antara Rp 650 ribu hingga Rp 1 juta. Desa Wonosari juga merupakan penghasil susu terbesar di Jawa Timur dengan wadah KPSP Setia Kawan Nongkojajar yang merupakan pemenang lomba karya Penanggulangaan kemiskinan (Pro Poor Award) tingkat Provinsi Jawa Timnur 2011 dalam kategori lembaga nonpemerintah.
Berita Terkait
China sebut penyitaan tanker minyak ancam pasar energi dunia
26 Desember 2025 15:18
Satgas Pangan Tulungagung sidak stok dan harga bahan pokok jelang Nataru
24 Desember 2025 20:53
Gubernur Khofifah pastikan harga bahan pokok di Pacitan stabil
24 Desember 2025 16:40
Legislator dorong inovasi UMKM Surabaya tembus pasar ekspor
24 Desember 2025 14:09
Huawei MatePad 12X 2026 segera hadir di pasar Indonesia
23 Desember 2025 11:47
