Madiun - Petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Madiun mewaspadai serangan serangga beracun tomcat atau kumbang rove bernama latin "paederus fuscipes" yang mulai menyerang wilayah itu. "Kami terus melakukan koordinasi dengan petugas kesehatan yang ada di tingkat puskesmas, terlebih kepada petugas "surveilens epidemologi". Sebab, petugas tersebut yang akan melakukan kunjungan di lapangan bila ada kasus atau laporan dari masyarakat," ujar Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), Dinas Kesehatan Kota Madiun, Muhammad Samhan, Senin. Pihaknya juga menginstruksikan semua jajaran puskesmas di wilayah setempat untuk melakukan pendataan warga yang terserang sengatan serangga tomcat secara rinci mulai nama dan juga asal kelurahannya. "Sejauh ini baru ada satu laporan kasus serangan serangga tomcat yang masuk ke Dinkes Kota Madiun. Kasus tersebut menyerang seorang balita di Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kartoharjo," kata Samhan. Meski baru ada satu laporan serangan kasus tomcat, pihaknya tetap bersikap waspada. Di antaranya dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat melalui petugas kesehatan puskesmas, bahwa tomcat dapat dibasmi dengan tidak memeganngnya dan menggunakan penerangan rumah secukupnya. "Kami juga memperhatikan penyediaan logistik atau obat-obatan di tingkat puskesmas ynag diperlukan jika serangan serangga tersebut semakin meluas di Madiun dan sekitarnya," kata dia. Di Kota Madiun, serangan serangga tomcat dilaporkan oleh pasangan Ari Wibowo (37) dan Safia Andriana (29) warga Jalan Usada Sari, Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kartoharjo. Serangga tersebut menyerang putra balita mereka yang bernama Muhammad Fadila. "Awalnya saya mengira anak saya hanya terkena gatal biasa. Lama-kelamaan, luka merah di punggung anak saya semakin melepuh dan berair setelah saya berikan obat bedak. Kemudian, saya membawanya ke puskesmas setempat karena badan anak saya juga sempat meriang (panas)," ujar Safiana. Hasil pemeriksaan petugas kesehatan, luka merah iritasi yang dialami oleh Muhammad Fadila diketahui akibat terkena cairan atau bisa dari serangga tomcat yang mirip dengan penyakit kulit herpes. Oleh petugas puskesmas, anak berusia 11 bulan tersebut diberi obat salep dan antibiotik. Orang tua Muhammad Fadila mengaku sejak beberapa hari ini memang serangga tomcat yang ramai diberitakan di televisi muncul di rumahnya. Hal yang sama juga terjadi sejumlah rumah warga lainnya di lingkungan setempat. Pihaknya sudah melakukan penyemprotan dengan menggunakan cairan minyak tanah, namun serangga tomcat masih bertahan. Ia dan warga berharap agar petugas dari dinas terkait melakukan sosialisasi tentang penanganan yang tepat dari serangga tersebut sehingga tidak menimbulkan luka iritasi pada kulit. (*)
Berita Terkait
Antara Natal, tahun baru, dan kebersamaan di saat sulit
25 Desember 2025 15:14
Dewas ANTARA harap kinerja Biro Jatim terus tumbuh
17 Desember 2025 19:30
ANTARA terima penghargaan peran penyebaran informasi Kumham Imipas
17 Desember 2025 13:59
Konjen RRT-ANTARA Jatim masifkan penyebaran informasi positif dua negara
16 Desember 2025 19:45
DPR nilai pemberitaan ANTARA masih menjadi tolok ukur
16 Desember 2025 19:02
Ketua Fraksi PKS DPRD Jatim: ANTARA miliki karakter yang berbeda
16 Desember 2025 18:16
Ketua Dewas ANTARA: Kantor berita bertanggung jawab tangkal hoaks
16 Desember 2025 18:00
Kadis Kominfo Jatim apresiasi peran ANTARA jaga kualitas informasi
16 Desember 2025 17:02
