Ia mengatakan Jatim menjadi salah satu kiblat pendidikan di Indonesia, dengan sederet prestasi membanggakan, antara lain Juara Umum Olimpiade Sains Nasional yang diadakan Kemendekbudristek RI, Juara Umum Lomba Kompetensi Siswa Tingkat Nasional, serta Juara Umum Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia Tahun 2024.
"Kami memberikan wadah inovasi, pendampingan melalui bimbingan dan pelatihan yang mana output-nya mampu menghasilkan prestasi di bidang sains, seni, dan olahraga tidak hanya level nasional melainkan juga internasional," ujarnya saat gelaran SMA Award 2024 yang digelar di Surabaya, Jumat.
Melalui ajang SMA Award, Adhy menegaskan sekolah tidak sekadar meraih prestasi, namun meraih pengalaman yang sangat penting sebagai bekal pelajar SMA maupun SMK mewujudkan Indonesia Emas 2045.
"Kami melihat bahwa persoalan SMA bukan hanya pendidikan dan akademik, tetapi harus bisa mengembangkan skema agar kritis dan berkembang serta jangan cepat berpuas diri," ungkapnya.
Menurut Adhy, kegiatan SMA Award sangat baik, megah, dan prestisius, dalam upaya memberi kesempatan berkarya dan inovasi bagi pelajar SMA. Hal itu dibuktikan dengan jumlah peserta sekitar 36 ribu pelajar terbaik bertanding secara sehat.
"Peminat banyak menunjukkan kreativitas anak di Jatim tinggi dengan 35 bidang perlombaan yang digelar dan sesuai perkembangan zaman, tentunya menumbuhkan pengalaman berkompetisi yang sifatnya challenging," tuturnya.
Lebih lanjut Adhy meminta peraih juara agar tidak cepat berpuas diri setelah dengan prestasinya saat ini Sebab, perkembangan teknologi dan dinamika masyarakat terus berkembang.
"Tidak boleh berhenti setelah meraih prestasi. Melainkan tetap menambah inovasi dan kreativitas demi kemajuan bangsa dan negara," katanya.
Ke depan Adhy berharap kegiatan SMA Award terus berlanjut dengan inovasi dan kreativitas yang up to date. Sebab pelajar SMA/SMK perlu diberi ruang dan kesempatan menyalurkan minat dan bakatnya.
"Eksistensi mereka ditumbuhkan dalam berbagai bentuk kegiatan yang penuh inovasi dan kreativitas sehingga passion dan skill mereka terasah," katanya.
Sementara itu Direktur Sekolah Menengah Atas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Winner Jihad Akbar mengungkapkan SMA Award tidak sekadar penghargaan, melainkan bagaimana mengekspresikan inovasi antara pelajar, guru serta kepala sekolah.
"Kegiatan ini sebagai upaya memperkuat SDM dalam menyambut Indonesia Emas 2045 melalui sains, seni dan olahraga," katanya.
Ia juga mengingatkan kepada pelajar yang berprestasi untuk tidak cepat berpuas diri dan mengubah mindset, yakni terus belajar dan berkarya agar terus bertumbuh dalam meningkatkan kompetensi sehingga tidak ketinggalan zaman.
"Kalau cepat puas tidak akan bergerak. Siapa tahu kalian pemenang akan menjadi pemimpin di Indonesia Emas 2045," katanya.