Jakarta (ANTARA) - Ratusan paket bantuan berupa barang kebutuhan pokok dan kebutuhan pengungsian untuk korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dari pemerintah pusat mulai disalurkan, salah satunya oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pada Selasa.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Selasa, mengatakan bantuan kebutuhan darurat tersebut dibawa oleh rombongan Kepala BNPB Suharyanto yang sedang dalam perjalanan ke Flores Timur.
Data dari Bidang Logistik dan Peralatan BNPB merinci bantuan untuk korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki tersebut antara lain 500 paket barang kebutuhan pokok, 200 paket biskuit protein, 500 paket makanan siap saji, dan 100 paket makanan balita.
Selanjutnya bantuan kebutuhan pengungsian berupa 100 set tenda keluarga, 100 selimut, 300 matras alas tidur, 600 paket peralatan higienis kelompok/individu, 500 lembar seng, 200 pembalut wanita, dan 10 tenda pengungsi.
BNPB memastikan kuota barang bantuan tersebut disesuaikan dengan jumlah kebutuhan korban di lapangan dan menggenapi jumlah pasokan bantuan dari pemerintah daerah.
Baca juga: Sebanyak 2.472 jiwa dilaporkan mengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi
Pada saat yang bersamaan Kementerian Sosial (Kemensos) juga menyalurkan bantuan barang dan dana santunan untuk meringankan beban ribuan orang korban erupsi gunung api berketinggian 1.584 mdpl itu.
Bantuan yang disalurkan langsung oleh Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo itu terdiri dari 1.500 paket makanan siap saji, 1.000 paket makanan anak, 400 kasur, 500 selimut, 300 paket peralatan keluarga, 300 paket pakaian anak, 400 tenda gulung, 10 tenda serba guna, 10.000 lembar masker, 2.500 paket sembako, dengan total senilai Rp500 juta dan dua toilet portable. Sementara dana santunan total senilai Rp135 juta untuk diberikan kepada para ahli waris korban meninggal dunia.
Pusdalops BNPB melaporkan total ada sebanyak 10.295 jiwa korban terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terjadi pada Senin (4/11) dini hari dan saat ini sebagian besar sudah mulai menempati pengungsian di tiga lokasi di Flores Timur.
Sementara jumlah korban meninggal dunia ada sebanyak sembilan orang, untuk korban luka-luka sampai dengan Selasa pagi, ada sebanyak 31 orang luka berat dan 32 orang luka ringan. Mereka dirawat di Puskemas Boru dan Puskesmas Lewolaga, dan beberapa dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Hendrikus Fernandez di Larantuka.(*)
Baca juga: Tes abu vulkanik Lewotobi negatif, Bandara Komodo Labuan Bajo kembali beroperasi