Surabaya (ANTARA) - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa Wali Kota Surabaya periode 2010-2020, Tri Rismaharini, yang diusung oleh PDI Perjuangan sebagai calon Gubernur Jawa Timur tak pernah ditanya soal terkait modal yang dimiliki untuk maju dalam Pilkada 2024.
"Bu Mega tak pernah tanya Bu Risma duitmu piro. Sama sekali tidak. Tapi Ibu Mega melihat bahwa pemimpin harus digerakkan cinta kasih tak terbatas khususnya terhadap warga miskin. Itulah Bu Risma," kata Hasto dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Selasa.
Hasto menjelaskan, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri saat memutuskan calon kepala daerah yang diusung untuk berkontestasi dalam Pilkada Serentak 2024 itu berdasarkan hasil pertimbangan kompetensi, rekam jejak kandidat, serta komitmennya pada kepentingan rakyat kecil.
Menurut Hasto, Megawati melihat kinerja Risma ketika menjadi seorang pemimpin di wilayah atau lembaga tertentu. Risma adalah sosok yang digerakkan kasih ibu sepanjang masa, salah satunya saat menjadi Wali Kota Surabaya, Risma berhasil membangun ruang publik yang baik.
Menurut Hasto, belum ada satu kota pun seperti Surabaya, yang semua tertata baik itu ruang tata kota, ruang kegiatan anak muda.
"Semua diatur dengan baik oleh getaran kasih Bu Risma," kata Hasto.
Di luar itu, Risma tak mengejar berapa jumlah penghargaan yang akan diterima jika menjabat. Tetapi dedikasi dalam hidup Risma adalah bagaimana anak miskin dicari di pelosok Surabaya agar mendapatkan perhatian penuh dari pemerintah.
"Risma melakukan hal agar bagaimana mereka yang tak bekerja dan terpinggirkan, dapat perhatian penuh, dan negara pun hadir," ujarnya di sela konsolidasi internal partai.
Karena itulah keputusan Megawati mengusung Risma-Gus Hans harus menjadi suatu gerakan bagi kader dan simpatisan. Sehingga, kader tak pernah mengenal lelah, menjadi sebuah gerakan patriotik supaya Risma-Gus Hans terpilih.
Hasto hadir di dampingi politikus muda PDIP Aryo Seno Bagaskoro, jajaran DPD PDIP Jatim dipimpin Wakil Ketua Deni Wicaksono dan Sekretaris Sri Untari. Tampak hadir Anggota DPR dari dapil tersebut yakni Sonny T.Paramita serta Calon Gubernur Jatim, Tri Rismaharini, juga hadir.
Tri Rismaharini mengatakan, salah satu program ke depan jika terpilih adalah memastikan kesejahteraan nelayan Jatim bisa melompat signifikan dengan membantu nelayan mengatasi permasalahan yang mereka hadapi.
Risma mencontohkan di Banyuwangi, menurutnya Provinsi Jawa Timur harus membantu nelayan yang menghadapi masalah pendangkalan dan ikan yang berada semakin ke tengah laut.
"Untuk kelompok nelayan, ikannya makin habis karena kondisi lingkungan, pendangkalan. Ikannya makin ke tengah. Kalau ke tengah, nelayan harus bayar PNBP. Maka at all cost, Pemprov Jatim nanti harus bantu nelayan, kita harus bayarkan itu ke pusat. Karena tak mungkin bagi nelayan kalau ikan makin ke tengah," katanya.
Di kawasan perikanan Muncar, Banyuwangi, Risma memiliki visi membangun jalan yang sifatnya juga sebagai tanggul. Sebab ketika laut pasang, yang diterjang juga perumahan nelayan.
"Jadi kita harus bangun jalan yang sifatnya tanggul, agar bisa menahan air jika sedang pasang tinggi. Saya juga ingin bangun pasar modern di tanggul. Saya pernah belajar itu ke Busan, Korea Selatan," katanya.
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan berkontestasi pada Pilkada Jatim 2024 ada tiga pasangan calon yakni Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak dan Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans).
Berdasarkan jadwal, pelaksanaan pemungutan suara Pilkada Serentak 2024 berlangsung pada 27 November dan penghitungan suara serta rekapitulasi hasil penghitungan suara, pada 27 November hingga 16 Desember 2024.