Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Sekelompok pemuda mengatasnamakan Sarekat Nisan melakukan ziarah ke makam WM Satriduhardjo atau Willem Martinus van Eldik yang merupakan sosok guru musik WR Supratman di TPU Ngujang, Tulungagung, Jawa Timur, Senin.
Kegiatan dimulai dengan aksi bersih-bersih makam Willem Martinus dan dilanjutkan dengan doa bersama diiringi instrumen musik biola yang dimainkan langsung di samping pusara Willem Martinus bersaudara.
Willem Martinus Satriduhardjo merupakan sosok penting dalam perjalanan karir berkesenian maestro komposer WR Supratman, pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya.
"Willem pula yang memberikan alat musik biola ke WR Supratman kecil. Kelak di kemudian hari biola itu pula yang digunakan WR Supratman saat memainkan lagu Indonesia Raya pertama kali di Kongres Pemuda pada tahun 1928," kata Ketua Sarekat Nisan Tulungagung, Danang Sri Wikunandha, dikonfirmasi usai kegiatan.
Menurut dia, ziarah ke makam WM Satriduhardjo atau Willem Martinus Van Eldik bertujuan untuk mengenang jasa almarhum yang dinilai berperan penting dalam mengembangkan darah seni pada diri WR Supratman.
Selain menjadi guru musik, WM Satriduhardjo juga merupakan kakak ipar WR Supratman. "Jadi WM Sastriduhardjo ini menikah dengan kakak perempuan WR Supratman," paparnya.
WM Sastroduhardjo adalah seorang Indo-Belanda bernama asli Willem Martinus van Eldik.
Dari hasil riset diketahui sosok ini bekerja sebagai sersan di tentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL) dan menikah dengan kakak perempuan WR Supratman, Rukiyem.
Hanya sedikit keterangan pada batu nisannya yang menyebutkan bahwa dia adalah guru musik WR Supratman.
Informasi ini diperkuat oleh surat keputusan dari Departemen Penerangan Kabupaten Tulungagung pada 1979.
Makam tokoh ini berada di kompleks pemakaman umum Ngujang dan tidak banyak diketahui masyarakat serta jarang dikunjungi sehingga kondisinya kurang terawat.
"Ini juga merupakan upaya edukasi kami bahwa di Ngujang ini terdapat makam tokoh yang berjasa," tuturnya.
Tak hanya berziarah, mereka juga memainkan lagu Indonesia Raya dengan biola di makam tersebut.
Pemain biola, Kharida mengaku sangat bangga bisa membawakan lagu Indonesia Raya di makam guru musik WR Supratman ini. Rasa haru tak bisa ditahan saat Kharida memainkan nada lagu tersebut.
"Sangat bangga dan merasa terharu memainkan lagu Indonesia Raya ini," ucap Kharida.