Surabaya (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur Cahyo Harjo Prakoso menyebut program dan komitmen pemerintah di bidang kesehatan, pendidikan, dan ekonomi kerakyatan selaras semangat Sumpah Pemuda.
Cahyo di Surabaya, Jawa Timur, Rabu mengatakan bahwa program pemerintah yang selaras dengan semangat Sumpah Pemuda tersebut bisa dilihat melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
"Di situ terlihat komitmen kebijakan yang ingin diwujudkan,” katanya.
Ia menjelaskan, pada sektor kesehatan, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah memperluas akses pelayanan kesehatan, termasuk program pemeriksaan kesehatan gratis.
Ia menilai langkah tersebut menunjukkan keberpihakan negara pada masyarakat luas.
Cahyo menekankan bahwa gotong royong merupakan inti semangat Sumpah Pemuda yang tidak boleh luntur. Menurutnya, perbedaan yang ada di masyarakat harus menjadi kekuatan bersama dalam membangun bangsa.
“Kalau kita memaknai Sumpah Pemuda, inti utamanya adalah gotong royong. Kita berbeda tapi punya tujuan yang sama, dan itu yang ingin dirawat oleh Presiden Prabowo,” katanya.
Sementara pada bidang pendidikan, Cahyo mencontohkan hadirnya Sekolah Rakyat yang memberikan akses pendidikan dan kebutuhan dasar kepada anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah.
Dia menyebut program ini membantu membentuk masa depan yang lebih setara bagi anak-anak di Surabaya.
Dia menambahkan bahwa peningkatan kualitas pendidikan yang inklusif dan merata akan menentukan masa depan generasi muda.
Pendidikan yang baik, menurutnya, harus dapat diakses siapa pun tanpa memandang latar belakang ekonomi.
Selain itu, Cahyo menilai pengembangan Koperasi Merah Putih juga menjadi langkah strategis untuk membangun ekonomi masyarakat dari tingkat bawah.
Dia menyebut model koperasi ini memungkinkan masyarakat untuk tumbuh secara mandiri dan menciptakan lapangan kerja.
Cahyo menggarisbawahi pentingnya Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi masa depan generasi muda, dengan memastikan anak-anak bisa belajar dalam kondisi tubuh yang sehat dan bertenaga.
“MBG adalah komitmen agar tidak ada anak yang datang ke sekolah dalam keadaan lapar. Ini tentang kesehatan dan masa depan generasi kita. Negara harus hadir di situ,” tuturnya.
