Banyuwangi (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Banyuwangi Sugirah mengapresiasi kegiatan pameran aneka produk bambu Kampung Papring, Kelurahan/ Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Kampung Papring mengenalkan lebih luas kerajinan bambu yang diproduksi sendiri oleh warga setempat dengan menggelar hajatan Hikayat Bambu Papring 2024, dan pameran aneka produk bambu, lomba mainan tradisional dari bambu, fashion show batik, hingga kenduri seni budaya.
"Saya sangat mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh warga Kampung Batara. Terimakasih karena sudah menjadi pionir kekayaan pariwisata budaya di sekitar sini," kata Sugirah dalam keterangannya di Banyuwangi, Senin.
Ia menilai kegiatan pameran kerajinan berbagai macam produk dari bambu itu menjadi perayaan warga setempat yang berhasil menggali potensi dan kearifan lokal.
"Kegiatan ini bukan hanya sebagai peringatan ulang tahun saja, lebih dari itu adalah perayaan warga yang berhasil menggali potensi dan kearifan lokal yang ada di daerahnya dengan kreatif," kata Sugirah.
Papring sendiri adalah singkatan dari "panggone pring" yang berarti lokasi tempat bambu tumbuh, dan di kampung ini banyak masyarakat yang memroduksi besek (wadah bambu).
Kampung Papring ini terletak sekitar 15 kilometer dari Kota Banyuwangi, dan berada di ketinggian 1.000 meter dari permukaan laut.
Sebagian warga Kampung Papring menggantungkan hidup di hutan dengan mencari kayu serta bambu, beternak dan membuat besek anyaman bambu untuk dijual. Anyaman yang dibuat adalah besek (wadah), gedheg (dinding bambu) dan lanjaran (bambu untuk menjalarnya tanaman).
Kini, anyaman bambu dari Kampung Papring mulai menggeliat seiring dengan keberadaan sekolah Kampung Batara di wilayah tersebut.
Anyaman bambu mereka berkembang menjadi besek dengan ukuran dan model yang beragam, tas, kap lampu, pincukan dan lain-lainnya.
Dalam kegiatan itu juga dihadiri Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sjamsul Hadi.
Dalam Hikayat Bambu Papring juga diberikan apresiasi/penghargaan kepada para mitra yang selama ini ikut membangun Kampung Batara.
Bukan hanya itu, juga ada apresiasi yang diberikan kepada warga yang berhasil membuat cipta karya sendiri, mulai dari cipta kostum bambu, cipta karya seni, cipta karya motif batik, dan cipta karya digital.