PT KAI Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya mengganti rel kereta api dari tipe R.50 menjadi tipe R.54 guna meningkatkan konstruksi jalan rel untuk mendukung keselamatan perjalanan dan kenyamanan pelanggan.
Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif mengatakan selain pergantian rel juga dilakukan pengelasan menggunakan metode flashbutt serta melakukan pemadatan batu ballast pada jalur hulu dan hilir di KM 155++025 sampai dengan KM 197+100 atau sepanjang 42,75 km, yang meliputi 7 stasiun, yakni Stasiun Bowerno, Babat, Gembong, Pucuk, Surabayan, Lamongan, dan Duduk.
"Proses pekerjaan ini di programkan selesai pada awal bulan Desember, sehingga siap untuk melayani pelanggan pada masa Natal dan Tahun Baru 2024 - 2025," ucap Luqman dalam keterangan di Surabaya, Senin.
Luqman menjelaskan, selain untuk meningkatkan kualitas keselamatan dan memberikan kenyamanan pada pelanggan, pengerjaan tersebut juga dapat meningkatkan kecepatan dan mempersingkat waktu tempuh perjalanan KA.
"Proses ini akan dilakukan saat window time atau saat tidak ada kereta yang melintas, yang dimaksudkan untuk menghindari dampak operasional perjalanan kereta api," katanya.
Pihaknya mengucapkan permohonan maaf apabila dalam pengerjaan penggantian rel nantinya mengakibatkan adanya sedikit kelambatan perjalanan kereta.
"Meskipun dikerjakan saat window time, selama pekerjaan berlangsung, kecepatan kereta api akan dikurangi saat melintasi lokasi pekerjaan agar keselamatan senantiasa terjaga," tuturnya.
Selain itu, pihaknya tetap berkomitmen mengupayakan agar pengerjaan penggantian rel tersebut tidak mengganggu operasional perjalanan kereta api dan tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Oleh karena itu, pihaknya juga berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan persiapan yang matang dalam rangka pengerjaan pergantian rel kereta api tersebut.
Oleh karena itu, pihaknya juga berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan persiapan yang matang dalam rangka pengerjaan pergantian rel kereta api tersebut.
"Evaluasi juga akan dilakukan secara rutin serta menerapkan langkah-langkah antisipatif agar perjalanan KA dapat senantiasa berjalan dengan aman, lancar, dan terkendali,” ujar Luqman.