Jakarta (ANTARA) -
“Saat sumpah wakil presiden justru di dominasi emosi ‘sad’, sedih itu terjadi jika seseorang kehilangan sesuatu, kehilangan apakah, mungkin kehilangan kebebasannya,” ucap Monica kepada ANTARA, Minggu.
Menurut analisanya, ia menyebut kesedihan yang ditampilkan Gibran kemungkinan karena kebebasannya terenggut di usianya yang belum 40 tahun karena sudah harus memikirkan sesuatu yang global dengan level kenegaraan.
Ia juga menilai ekspresi ini suatu hal yang reflektif bagi Gibran yang merasa kehilangan dukungan atau ‘power’ sang ayah Joko Widodo yang selama ini mendampinginya dalam dunia politik.
Monica mengatakan Gibran lebih dominan menunjukkan emosi sedih dan hanya sedikit menampilkan emosi kebahagiaan. Emosi yang ditunjukkan antara kondisi saat hari-hari biasa dan pada hari pelantikannya sangat berbeda, meskipun dalam pandangan mata awam tidak berbeda signifikan.
Ia juga menambahkan pada gambar video dan foto kenegaraan Gibran, terlihat ada intensitas emosi yang tinggi. Ini kemungkinan karena harus mengambil foto yang formal untuk kenegaraan, namun terlihat ekspresi yang dibuat sehingga menjadi obstruktif.
“Obstruktif yang muncul justru malah emosi dengan intensitas yang tinggi, kalau obstruktif berarti berusaha ada sesuatu citra yang diciptakan dengan upaya, Pak Prabowo lebih konsisten karena sudah pengalaman berapa tahun,” katanya.
Monica juga mengatakan ekspresi yang obstruktif dari Gibran bisa jadi karena hal yang dicapai Gibran tidak seberat perjuangan Prabowo yang harus menempuh perjalanan 20 tahun untuk bisa sampai tahap jabatan Presiden. Sehingga ada kesan tidak organik yang terbaca pada mikro ekspresinya.
Sementara itu, Monica melihat kehadiran Prabowo dan Gibran saat berjalan memasuki gedung MPR terlihat gestur yang sangat percaya diri, ditambah dengan suasana formal dan baju formal membuat kepercayaan diri mereka meningkat. Mereka juga menunjukkan high pose saat berhadapan dengan tamu undangan yang hadir pada acara tersebut.
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengucapkan sumpah jabatan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia masa bakti 2024 - 2029 dalam Sidang Paripurna MPR RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Minggu.
Sebanyak 732 anggota MPR RI menyaksikan prosesi pengucapan sumpah jabatan tersebut. Sidang Paripurna MPR RI tersebut juga dihadiri para tokoh nasional, pimpinan partai politik, dan perwakilan negara sahabat.