Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Mensos Gus Ipul) menginstruksikan kepada seluruh jajarannya agar merespons cepat setiap kali ada bencana di daerah.
Dalam rilis yang disiarkan di Jakarta pada Senin, ia menekankan respons cepat itu terutama terkait dengan bantuan yang akan disalurkan kepada warga yang terdampak.
"Respons secepat-cepatnya," tegas Mensos Gus Ipul.
Selain itu, ia juga meminta agar jajarannya memastikan pendirian lumbung sosial di sejumlah daerah sesuai dengan standar.
Mensos menyebut program lumbung sosial Kementerian Sosial saat ini sudah cukup bagus dan dapat dimanfaatkan secara maksimal melalui adanya command center Kemensos.
Menurutnya, Kemensos merupakan salah satu instansi yang memiliki peran besar dalam penanggulangan bencana. Salah satu kontribusi Kemensos ialah melalui pembangunan lumbung sosial di berbagai wilayah Indonesia yang rentan bencana.
Lumbung Sosial yang dibangun Kemensos merupakan sebuah bangunan permanen yang difungsikan sebagai tempat penyimpanan dan persediaan barang-barang kesiapsiagaan penanggulangan bencana.
Di dalam lumbung sosial, ia menjelaskan terdapat barang habis pakai dan bantuan sosial lainnya yang disimpan di sebuah tempat dengan memperhatikan kearifan lokal dan kesepakatan masyarakat setempat.
Penempatan lumbung sosial umumnya dibangun di titik terdekat dari lokasi rawan bencana. Pembangunan lumbung sosial ditujukan guna mempercepat proses distribusi logistik bagi masyarakat yang terdampak bencana.
"Ini berkaitan dengan kecepatan respon, menangani bencana itu butuh kecepatan," imbuhnya.
Saat ini, Kemensos telah memiliki 664 lumbung sosial yang tersebar di 31 provinsi seluruh Indonesia. Pemerintah daerah dapat mengusulkan kepada Kemensos untuk membentuk lumbung sosial di daerahnya dengan memenuhi syarat dan ketentuan yang telah diatur dalam petunjuk teknis.
Adapun mekanisme pembentukan lumbung sosial diatur dalam Keputusan Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Nomor 32/3/BS.01.02/8/2024 tentang Petunjuk Teknis Peningkatan Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Bencana Bagi Masyarakat di Daerah Rawan Bencana melalui Pembentukan Lumbung Sosial. Di dalam petunjuk teknis tersebut terdapat alur mekanisme pembentukan dan pemanfaatan lumbung sosial.
Lebih lanjut, ia menjelaskan pemanfaatan command center dalam penanganan bencana melibatkan langkah-langkah yang mencakup aspek prabencana, saat bencana terjadi, dan pasca bencana.
Peran command center dalam memobilisasi logistik, bantuan sosial, dan pemetaan sebaran lokasi lumbung sosial menjadi hal yang krusial pada mekanisme kerja yang dimiliki Kemensos.
"Melalui command center ini, mempermudah kita merespon bencana dan mengetahui seberapa jauh kita menindaklanjutinya di lapangan," kata Gus Ipul.
Terkait pelaksanaan lumbung sosial yang telah berlangsung selama ini, Mensos menegaskan kepada seluruh jajarannya agar memastikan dalam praktiknya telah sesuai dengan standar.
"Jangan sampai asal menaruh (logistik) harus ada standarnya," ujarnya.
Penentuan lokasi dan spesifikasi bangunan lumbung sosial sesuai standar sangat ditekankan oleh Gus Ipul kepada seluruh jajarannya agar seluruh barang logistik di dalam lumbung sosial dapat terjaga kualitasnya.
Selain itu, ia juga meminta agar jajarannya memastikan pendirian lumbung sosial di sejumlah daerah sesuai dengan standar.
Mensos menyebut program lumbung sosial Kementerian Sosial saat ini sudah cukup bagus dan dapat dimanfaatkan secara maksimal melalui adanya command center Kemensos.
Menurutnya, Kemensos merupakan salah satu instansi yang memiliki peran besar dalam penanggulangan bencana. Salah satu kontribusi Kemensos ialah melalui pembangunan lumbung sosial di berbagai wilayah Indonesia yang rentan bencana.
Lumbung Sosial yang dibangun Kemensos merupakan sebuah bangunan permanen yang difungsikan sebagai tempat penyimpanan dan persediaan barang-barang kesiapsiagaan penanggulangan bencana.
Di dalam lumbung sosial, ia menjelaskan terdapat barang habis pakai dan bantuan sosial lainnya yang disimpan di sebuah tempat dengan memperhatikan kearifan lokal dan kesepakatan masyarakat setempat.
Penempatan lumbung sosial umumnya dibangun di titik terdekat dari lokasi rawan bencana. Pembangunan lumbung sosial ditujukan guna mempercepat proses distribusi logistik bagi masyarakat yang terdampak bencana.
"Ini berkaitan dengan kecepatan respon, menangani bencana itu butuh kecepatan," imbuhnya.
Saat ini, Kemensos telah memiliki 664 lumbung sosial yang tersebar di 31 provinsi seluruh Indonesia. Pemerintah daerah dapat mengusulkan kepada Kemensos untuk membentuk lumbung sosial di daerahnya dengan memenuhi syarat dan ketentuan yang telah diatur dalam petunjuk teknis.
Adapun mekanisme pembentukan lumbung sosial diatur dalam Keputusan Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Nomor 32/3/BS.01.02/8/2024 tentang Petunjuk Teknis Peningkatan Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Bencana Bagi Masyarakat di Daerah Rawan Bencana melalui Pembentukan Lumbung Sosial. Di dalam petunjuk teknis tersebut terdapat alur mekanisme pembentukan dan pemanfaatan lumbung sosial.
Lebih lanjut, ia menjelaskan pemanfaatan command center dalam penanganan bencana melibatkan langkah-langkah yang mencakup aspek prabencana, saat bencana terjadi, dan pasca bencana.
Peran command center dalam memobilisasi logistik, bantuan sosial, dan pemetaan sebaran lokasi lumbung sosial menjadi hal yang krusial pada mekanisme kerja yang dimiliki Kemensos.
"Melalui command center ini, mempermudah kita merespon bencana dan mengetahui seberapa jauh kita menindaklanjutinya di lapangan," kata Gus Ipul.
Terkait pelaksanaan lumbung sosial yang telah berlangsung selama ini, Mensos menegaskan kepada seluruh jajarannya agar memastikan dalam praktiknya telah sesuai dengan standar.
"Jangan sampai asal menaruh (logistik) harus ada standarnya," ujarnya.
Penentuan lokasi dan spesifikasi bangunan lumbung sosial sesuai standar sangat ditekankan oleh Gus Ipul kepada seluruh jajarannya agar seluruh barang logistik di dalam lumbung sosial dapat terjaga kualitasnya.