Surabaya (ANTARA) - Ratusan pendeta se-Jawa Timur mencetuskan Gerakan Bersama Membuat Selisih Kemenangan (GMSK) untuk memenangkan pasangan petahana Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim 2025-2030.
Salah satu pendeta, Hani Prayoga dalam keterangan diterima di Surabaya, Sabtu mengatakan sebanyak 350 orang pendeta dari 38 kabupaten kota di Jatim tersebut sudah mantap mendukung kembali Khofifah-Emil karena kinerja keduanya telah terbukti.
“Kami siap untuk menyampaikan pada jamaah untuk mari mendukung ibu Khofifah karena beliau sudah terbukti kinerjanya. Track recordnya sudah jelas,” ujar Hani.
Ditegaskan, Khofifah adalah calon gubernur harapan rakyat yang memiliki sifat rendah hati, mau melayani dan mau kerja keras untuk kesejahteraan rakyat.
“Kita bisa melihat data capaian kinerja beliau. Tingkat kemiskinan Jatim sudah turun secara signifikan. Pendidikan gratis, dan perhatian untuk umat Kristen dan gereja sangat besar,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Agus Susanto yang mengatakan bahwa Khofifah adalah Menteri Sosial pertama yang berhasil menurunkan angka kemiskinan Indonesia hingga menjadi satu digit.
“Itulah mengapa di tahun 2019 kami memberikan beliau penghargaan perempuan satu digit. Karena sejak Indonesia merdeka, kemiskinan Indonesia berhasil di bawah 10 persen baru di era ibu Khofifah sebagai Menteri Sosial," ujar Agus.
Kiprah Khofifah dalam menurunkan kemiskinan juga ditunjukkan saat memimpin Jatim. Dimana Khofifah mampu menurunkan kemiskinan menjadi satu digit hingga tersisa 9,8 persen, dan kemiskinan ekstrem tinggal tersisa 0,66 persen atau hampir zero.
Untuk itu para pendeta di Jatim berkomitmen untuk satu gerakan memaksimalkan kemenangan Khofifah. Bahkan dalam kegiatan ini juga dilakukan pengalungan bunga kemenangan secara simbolis pada Khofifah sebagai bukti semangat optimisme menyambut kemenangan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2024.
Khofifah Indar Parawansa mengatakan yang hadir dalam kegiatan tersebut mewakili gereja, dan ada yang mewakili sinode dan denominasi. Dikatakan Khofifah bahwa hal ini menjadi penting untuk bisa membangun mutual understanding di antara semua elemen.
“Ketika mutual understanding sudah terbentuk maka akan muncul mutual trust. Dan akhirnya muncul respect. Mutual trust mutual respect ini dibangun kalau ada mutual understanding,” ujar Khofifah.