Mobil Esemka Bukan "Odong-Odong"
Minggu, 26 Februari 2012 6:04 WIB
Jakarta - Menanggapi pemberitaan negatif mengenai betapa buruk kualitas mobil Esemka, Walikota Solo, Joko Widodo, menegaskan Esemka adalah produk yang teruji kualitasnya. Jika mobil Esemka bisa sampai laris-manis, jelas akan mengusik para pemain lama di dunia otomotif yang telah sangat mapan di Tanah Air.
"Mobil Esemka bukan odong-odong, rancangannya telah dipikirkan baik-baik sejak lima tahun yang lalu," kata Joko Widodo di Kantor Perum LKBN ANTARA di Jakarta, Sabtu. Odong-odong adalah sepeda kayuh dimodifikasi jadi mobil-mobilan yang dibuat untuk menghibur anak-anak dan sering beroperasi keluar-masuk kampung-kampung.
Joko Widodo bahkan menantang mobil produksi lain berharga sama untuk adu kualitas. Jelas mobil Esemka bukan odong-odong.
"Dengan harga Rp95 juta, coba Esemka dijejerkan dengan mobil merk lain, pasti kualitas mobil Esemka lebih baik," kata Jokowi, sapaan akrab Joko Widodo.
Menjelang uji emisi standar Euro2 yang ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup di Balai Thermodinamika Motor dan Propulsi milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Serpong, Tanggerang Selatan, awal pekan depan, Jokowi merasa optimistis Esemka bisa lolos.
"Esemka telah berkali-kali diuji coba, saya optimistis mobil ini bisa lolos uji emisi karena nyatanya sampai Jakarta mobil baik-baik saja dan tidak ada kendala," kata dia.
Keberadaan Jokowi di Jakarta adalah untuk mengawal mobil Esemka yang untuk pertama kalinya melakukan uji-jalan jarak jauh dari Solo ke Jakarta, dan selanjutnya akan dilakukan uji emisi standar Euro2 di BTMP Serpong, Tangerang.
Jokowi merasa yakin, mobil Esemka akan mampu berkompetisi di pasar mobil nasional karena harga dan kualitas dinilainya bisa bersaing dengan kendaraan merk lainnya.
"Sekali lagi, Esemka bukan rancangan kemarin sore, tim Esemka di Solo Technopark sangat profesional, mereka telah berkali-kali melakukan riset dan uji coba," kata dia.
Meski begitu, Jokowi mengaku untuk tahap awal, Esemka tidak akan diproduksi secara besar-besaran.
"Target produksi hanya 200 hingga 300 per bulan, dan baru akan tersedia di Solo Raya dengan satu atau dua dealer, kalau sudah mapan baru akan dijual secara nasional. Kami tidak ingin `kemrungsung` atau tergesa-gesa," katanya.(*)