Gresik (ANTARA) - Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik Digna Jatiningsih menyatakan, pihaknya telah menyalurkan pupuk bersubsidi nasional sebanyak 4,68 juta ton dari target 9,55 juta ton hingga 13 September 2024.
“Masih ada sisa empat bulan yang bisa kita optimalkan supaya bisa kita menyalurkan dan mengisi kebutuhan pupuk itu sendiri,” katanya di Gresik, Jawa Timur, Rabu.
Digna menuturkan, realisasi penyaluran pupuk sebanyak 4,68 juta ton tersebut apabila dilihat dari sisi addendum kontrak sudah terealisasi 71,2 persen dari alokasi penyesuaian anggaran tambahan Rp7,1 triliun atau 6,57 juta ton.
Sedangkan apabila dilihat dari target Kepmentan Nomor 249 Tahun 2024, realisasi itu baru mencapai 49 persen terhadap tambahan alokasi terbaru yang menjadi sebesar 9,55 juta ton.
Dari jumlah 4,68 juta ton secara nasional, yang direalisasikan ke Jawa Timur adalah sebanyak 1,01 juta ton atau 53 persen dari target sebanyak 1,92 juta ton.
Sementara kondisi stok pupuk nasional sampai 13 September 2024, Digna menyebutkan, untuk pupuk subsidi yaitu Urea Sub adalah sebanyak 670.770 ton sedangkan NPK Sub sebanyak 554.696 ton atau mencapai 221 persen jika dibandingkan dengan ketentuan stok minimum yang ditentukan.
Untuk stok pupuk non subsidi yaitu Urea Non Sub adalah sebanyak 376.274 ton dan NPK Non Sub 90.112 ton.
Kemudian untuk ketersediaan pupuk di Wilayah Jatim sendiri adalah sebanyak 166.655 ton meliputi pupuk subsidi yaitu Urea Sub 84.126 ton dan NPK Sub 44.859 ton serta pupuk non subsidi yaitu Urea Non Sub 32.521 ton dan NPK Non Sub 2.020 ton.
“Untuk stok pupuk subsidi Jatim itu setara dengan 170 persen kalau dibandingkan dengan ketentuan stok minimum yang ditentukan,” kata Digna.