Kredit UMKM Lewat KKMB Ditarget Rp200 Miliar
Senin, 13 Februari 2012 10:20 WIB
Malang - Kredit yang disalurkan ke usaha mikro kecil menengah di wilayah kerja Kantor Bank Indonesia (KBI) Malang lewat Unit Pelaksana Teknis Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB) pada 2012 ditarget sebesar Rp200 miliar.
Deputi Pemimpin KBI Malang Bidang Moneter Emanuel Lamen Ola, Senin, mengakui sebenarnya target tersebut cukup tinggi, mengingat lembaga KKMB adalah lembaga nonprofit yang tenaga (petugas) adalah sukarelawan alias tidak dibayar.
"Namun demikian, kami tetap optimistis karena tenaga KKMB sudah memiliki kemampuan cukup tinggi untuk emlakukan analisa kredit dan Non Performing Loan (NPL) 2011 cukup menggembirakan, yakni hanya 0,1 persen," ujarnya.
Ia mengakui, NPL yang cukup bagus selama kurun waktu 2011 tersebut juga berdampak positif bagi KKMB. Kalau sebelumnya KKMB sangat sulit menarik perbankan untuk bekerja sama, sekarang justru sebaliknya, perbankan mulai berbondong-bondong mengajukan kerja sama dalam penyaluran kredit.
Meski sudah menunjukkan kinerja yang menggembirakan, katanya, pihaknya belum ingin menambah unit KKMB baru. BI akan mengoptimalkan tenaga yang sudah ada, hanya pengetahuan dan kemampuannya saja yang terus ditingkatkan.
Namun demikian, tegasnya, bukan berarti tidak lagi membutuhkan kerja sama dengan pihak lain."Kami tetap akan menjalin kerja sama dengan pihak lain, bahkan dalam waktu dekat ini akan menjalin kerja sama dengan dinas-dinas terkait, seperti dinas koperasi dan UMKM maupun Disperindag," ujarnya.
Kerja sama dengan instansi pemerintah terebut bisa mempercepat penyaluran kredit UMKM melalui KKMB. Apalagi, tahun 2012 ditarget sebesar Rp200 miliar.
Sementara itu, kredit perbankan yang disalurkan ke UMKM melalui KKMB selama kurun waktu 2011 sebesar Rp163,2 miliar untuk 1.070 UMKM atau meningkat sekitar Rp8,5 miliar dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp150,5 miliar.
Sektor yang paling banyak dibiayai dari kredit yang difasilitasi UPT-KKMB tersebut adalah sektor jasa lainnya yang mencapai Rp115,9 miliar, perdagangan, perhotelan, dan restoran mencapai Rp24, 7 miliar, jasa dunia usaha sebesar Rp7,2 miliar.(*)