Situbondo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, memfasilitasi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mendapatkan pinjaman modal untuk pengembangan usahanya melalui dana Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Bupati Situbondo Karna Suswandi menyatakan bahwa memfasilitasi pelaku UMKM dengan memudahkan memperoleh pinjaman modal usaha lewat Kredit Usaha Rakyat atau KUR di perbankan menjadi tugas pemerintah daerah untuk kepentingan pengembangan usahanya.
"Saya sudah perintahkan Pak Sekda (Wawan Setiawan) agar memfasilitasi pelaku UMKM mendapatkan dana KUR. Tentunya harus mengikuti prosedur dari perbankan," kata Bung Karna, sapaan akrabnya, usai halalbihalal dengan ratusan pelaku UMKM car free day di Pendopo Kabupaten Situbondo, Jumat (12/5) malam.
Menurut dia, kegiatan hari bebas kendaraan bermotor atau car free day (CFD) di kawasan alun-alun setempat menjadi pusat ekonomi baru bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah.
Bupati menyebutkan, jumlah pelaku UMKM yang membuka lapak dan menjual produknya di kegiatan CFD di kawasan alun-alun tercatat sekitar 400 UMKM.
"Ratusan UMKM yang membuka lapak di kegiatan car free day tiap hari Minggu, omzetnya mencapai sekitar Rp150 juta. Jadi, CFD di alun-alun selain bisa menjadi pusat perekonomian baru, juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Situbondo dari indikator lapangan usaha perdagangan," kata Bung Karna.
Sementara itu, Ketua Paguyuban CFD Alun-Alun Situbondo, Khairdianta Priambada Kusuma berharap dengan dibukanya kembali CFD usai puasa Ramadhan, lapak UMKM pendapatannya terus meningkat.
"Pedagang di CFD banyak menyampaikan kepada kami membutuhkan tenda lapak, termasuk dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk pengembangan usaha juga perlu difasilitasi oleh pemerintah daerah," ujarnya.
Hari bebas kendaraan bermotor atau car free day di kawasan Alun-Alun Situbondo dijadwalkan akan kembali dibuka pada Minggu (14/5), setelah lebih dari satu bulan ditutup selama Ramadhan.