Surabaya (ANTARA) - Direktur Mikro, Ritel, dan Menengah Bank Jatim Arief Wicaksono menyatakan sepanjang tahun 2022, kredit bank plat merah itu mengalami pertumbuhan sebesar 8,06 persen ketimbang tahun 2021.
"Setelah kemarin sempat terpuruk karena pandemi, UMKM akan terus kami dorong melalui berbagai program sosialisasi, pasar UMKM, pameran, literasi, hingga klaster UMKM, dengan harapan UMKM di seluruh daerah mampu untuk bangkit," kata Arief melalui keterangan tertulis, Minggu.
Di samping itu, kredit di sektor UMKM menjadi penyumbang kenaikan tertinggi, yaitu mengalami peningkatan sebesar 26,24% (YoY) atau tercatat Rp6,34 Triliun hingga akhir 2022.
Menurutnya, pertumbuhan di sektor UMKM itu terjadi lantaran adanya penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp104,6 miliar pada tahun 2022.
Selain itu, emiten berkode BJTM turut memberikan sejumlah program pelatihan bagi para pelaku UMKM, seperti literasi keuangan, foto produk, digital printing, dan strategi dalam menembus pasar ritel.
Menurutnya, langkah itu sebagai wujud mendukung langkah kepala daerah memaksimalkan pertumbuhan ekonomi melalui pemberdayaan UMKM.
"Kegiatan UMKM berdaya seperti ini nantinya juga akan dilaksanakan oleh seluruh cabang Bank Jatim," ujarnya.
Salah satu langkah yang ditempuh Bank Jatim untuk mendukung eksistensi pelaku UMKM, salah satunya melalui "Festival Ramadhan Jembatan Suroboyo", pada Sabtu (15/4/2023). Acara itu mendapat dukungan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Acara itu menghadirkan 100 tenant UMKM, proses pembayarannya dilakukan melalui QRIS Bank Jatim yang sejalan dengan program Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) dari Bank Indonesia (BI).
Arief menambahkan pihaknya juga melibatkan UMKM Binaan Bank Jatim pada acara "Festival Ramadhan Jembatan Suroboyo".
"Selain mengundang UMKM binaan Bank Jatim pada kegiatan ini, kami juga telah memberikan fasilitas kredit produktif untuk bantuan permodalan, peralatan produksi, alat packaging dan lainnya," kata dia.(*)