Jakarta (ANTARA) - Petenis nomor satu dunia Jannik Sinner menjadi petenis Italia pertama yang mencapai final US Open dengan mengalahkan Jack Draper yang sedang sakit dalam tiga set langsung.
Juara Australian Open Sinner menang dengan skor 7-5, 7-6(7/3), 6-2 dan akan menghadapi Taylor Fritz atau Frances Tiafoe untuk memperebutkan gelar.
Draper, petenis Inggris pertama yang mencapai semifinal sejak Andy Murray memenangi gelar pada 2012, melemah pada set penentu, setelah muntah di lapangan pada awal pertandingan.
Baca juga: US Open: Sinner kalahkan Medvedev untuk capai semifinal
"Jack dan saya saling kenal dengan baik, kami adalah teman baik di luar lapangan," kata Sinner, seperti disiarkan AFP, Sabtu.
"Itu adalah pertandingan yang sangat fisik. Ia sangat sulit dikalahkan jadi saya senang bisa berada di final," ujar Sinner, yang melepaskan 43 pukulan winner dalam pertandingan tersebut di mana ia juga mengalami cedera pergelangan tangan akibat terjatuh dengan keras.
Dalam pertandingan tiga jam yang melelahkan, Draper akhirnya kalah karena 10 kesalahan ganda dan 43 kesalahan sendiri serta kondisi tubuhnya.
"Di final, ini akan menjadi tantangan yang sangat berat, siapa pun lawan saya," kata Sinner yang memastikan akan menghadapi lawan dari Amerika.
"Saya senang berada di posisi itu karena jika Anda berada di final pada hari Minggu, itu berarti Anda melakukan pekerjaan yang luar biasa."
Petenis nomor 25 dunia Draper tiba di semifinal Grand Slam pertamanya setelah tidak kehilangan satu set pun dalam turnamen.
Namun, Sinner mulai merusak catatan itu dengan mematahkan servis untuk memimpin 4-3, kemudian petenis berusia 23 tahun itu merebut set pertama.
Pada set kedua yang dramatis, Draper muntah di sisi lapangan sebelum Sinner kemudian jatuh saat mengejar pukulan Draper, melukai pergelangan tangan kirinya saat ia mencoba menahan jatuhnya.
Sinner memenangi poin itu, tetapi Draper menahan servis untuk kedudukan 5-4.
Dua pelatih kemudian muncul di lapangan pada saat yang sama untuk memberi perawatan kepada kedua petenis tersebut, meskipun Sinner memerlukan waktu istirahat medis penuh.
Namun, hal itu adalah ketakutan sesaat bagi Sinner, karena ia melaju melalui tiebreak untuk mengamankan keunggulan dua set.
Draper yang kelelahan secara fisik hanya bisa berjalan pelan pada set ketiga, dan kemudian harus kehilangan pertandingan tersebut.