Situbondo - Sebanyak delapan pendaki asal Jakarta nekat naik ke Gunung Argopuro, meskipun tidak mendapatkan izin dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan kepolisian di wilayah Kecamatan Sumbermalang, Kabupaten Situbondo, Jatim. "Kami menemukan delapan pendaki itu, salah satunya perempuan, Minggu (5/2) malam. Kami cegah mereka agar tidak terus naik karena memang sudah dilarang," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo Zainul Arifin yang dihubungi ANTARA, Senin. Personel BPBD bersama tim SAR dan sejumlah elemen relawan lain pada Minggu (5/2) melakukan evakuasi satu mahasiswa Institut Agama Islam Nurul Jadid (IAINJ) Probolinggo yang tewas karena kedinginan saat nekat mendaki. Sementara 13 mahasiswa lainnya selamat dan berhasil dievakuasi. Menurut Zainul, kedelapan pendaki asal Jakarta itu sebetulnya sudah dilarang naik oleh petugas BKSDA, namun diduga melalui jalur lain mereka berhasil mencapai lokasi mata air pertama. Kebetulan mereka berpapasan dengan tim SAR yang akan mengevakuasi para mahasiswa. "Karena kondisi mereka masih sehat, maka kami ajak sekalian untuk membantu mengevakuasi mahasiswa sampai di kawasan Baderan, Kecamatan Sumbermalang," katanya. Malam itu juga, katanya, para pendaki itu meminta tolong kepada petugas BPBD Situbondo untuk mencari tempat menginap. Mereka akhirnya beristirahat di kantor BPBD. Sementara itu, ke -13 mahasiswa yang selamat berhasil dievakuasi pada Minggu malam dengan menggunakan sejumlah kendaraan, seperti pikap dan sepeda motor. Mereka bisa dibawa kendaraan bermotor dari wilayah Baderan. "Dari atas ke Baderan, kendaraan tidak bisa masuk, sehingga para mahasiswa itu harus berjalan. Mereka yang kondisinya parah, dipapah oleh tim relawan," kata Zainul menjelaskan. Saat ini ke-13 mahasiswa itu sudah dijemput oleh keluarganya masing-masing untuk dibawa pulang. Untuk korban tewas bernama Zainul Arifin sudah dievakuasi pada Minggu siang dan dikebumikan di tempat asalnya, Asembagus, Situbondo. Sebanyak 16 mahasiswa IANJ dan Universitas Bondowoso (Unibo) mendaki Gunung Argopuro sejak 1 Februari lalu. Karena cuaca dingin mereka mengalami kendala hingga banyak yang kesehatannya menurun. Namun dua mahasiswa berhasil turun dan meminta pertolongan. Nyawa Zainul Arifin yang mengalami sesak karena cuaca dingin tidak tertolong dan meninggal pada Sabtu (4/2). (*)
Delapan Pendaki Jakarta Nekat Naik ke Argopuro
Senin, 6 Februari 2012 8:47 WIB