Jenewa (ANTARA/AFP) - Komite Internasional Palang Merah (ICRC) hari Kamis berjanji tetap membantu rakyat Somalia namun menyesalkan keputusan gerilyawan Al-Shabaab yang memerintahkan organisasi itu menghentikan operasi bantuan darurat. "ICRC menyesalkan keputusan Kantor Pengawas Organisasi Asing Harakat Al-Shabaab Al-Mujahidin mengakhiri perjanjian dimana ICRC diizinkan mengirim bantuan pangan darurat di wilayah yang dikuasai Al-Shabaab di Somalia," kata ICRC dalam sebuah pernyataan. Senin, gerilyawan Al-Shabaab melarang ICRC beroperasi di daerah-daerah yang mereka kuasai di Somalia selatan dan tengah. ICRC beroperasi di negara Tanduk Afrika itu selama 30 tahun terakhir, terutama memberikan bantuan medis. Organisasi itu menghentikan distribusi pangan bagi 1,1 juta orang di Somalia selatan dan tengah pada 12 Januari, dengan alasan militan menghalangi pengiriman di daerah-daerah negara itu yang dilanda kelaparan. "Komite Internasional Palang Merah telah berulang kali mengkhianati kepercayaan yang diberikan kepadanya oleh penduduk setempat dan, dalam beberapa pekan terakhir ini, menuduh mujahidin (gerilyawan Al-Shabaab) menghalangi distribusi pangan," kata Al-Shabaab dalam sebuah pernyataan, Senin. Juru bicara ICRC untuk Afrika, Anna Schaaf, menolak berkomentar mengenai hal itu. Penghentian distribusi pangan oleh ICRC membuat menteri pemerintah Somalia memperingatkan bahwa krisis kemanusiaan bisa memburuk. Sekitar 250.000 orang Somalia sudah hidup dalam kondisi kelaparan dan empat juta orang membutuhkan bantuan, kata PBB. Al-Shabaab menuduh ICRC membagikan makanan yang kadaluwarsa kepada anak-anak dan wanita yang lemah setelah kekeringan, sehingga mereka berisiko terserang penyakit. "Pemeriksaan menyeluruh terhadap tempat-tempat makanan dan gudang ICRC di Pemerintahan Islam yang dipimpin mujahidin menunjukkan bahwa lebih dari 70 persen makanan yang disimpan untuk didistribusikan oleh organisasi itu tidak pantas untuk dikonsumsi manusia," kata pernyataan itu, seperti dikutip kantor berita Reuters. Sekitar 2.000 ton metrik makanan kadaluwarsa yang akan dibagikan dibakar setelah pemeriksaan tersebut. Somalia kini dilanda kelaparan parah akibat kekeringan terburuk yang terjadi di negara itu, dan PBB telah mengumumkan Mogadishu dan empat wilayah Somalia selatan sebagai zona kelaparan serta memperingatkan bahwa kelaparan bisa meluas ke seluruh penjuru negara itu. Kondisi itu diperumit oleh bentrokan-bentrokan yang terus terjadi antara pasukan Somalia serta Uni Afrika sekutunya dan gerilyawan Al-Shabaab. Bentrokan-bentrokan itu berlangsung ketika badan-badan bantuan internasional berusaha mencari cara untuk menyerahkan bantuan makanan kepada penduduk yang tinggal di kawasan yang dilanda kelaparan, khususnya daerah-daerah Somalia selatan yang dikuasai kelompok Al-Shabaab yang terkait dengan Al-Qaida. (*)
Palang Merah Janji Tetap Bantu Rakyat Somalia
Jumat, 3 Februari 2012 5:21 WIB