"Kami melihat potensi besar di Kanagarian Lawang, namun potensi ini belum dimanfaatkan secara maksimal. Melalui pelatihan yang diberikan oleh Koperasi Kana, kami berharap para petani dapat mengadopsi teknologi dan teknik budidaya yang lebih modern," kata Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi Sumatera Barat Endrizal dalam keterangan di Surabaya, Rabu.
Menurut Endrizal, dengan hasil panen petani yang meningkat dan kualitas gula merah yang dihasilkan pun lebih baik akan membantu mereka mendapatkan harga yang lebih baik di pasar serta meningkatkan kesejahteraan petani dan pada akhirnya menggerakkan perekonomian lokal.
Ketua Koperasi Kana Jonathan Danang Wardhana menyambut baik kerja sama ini karena pelatihan tersebut memberikan manfaat langsung bagi para petani sekaligus membuka peluang bagi koperasi untuk memperluas jaringan dan memperkuat posisi mereka dalam ekonomi lokal.
"Dengan memberikan pelatihan kepada para petani, kami berharap dapat membantu mereka meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tebu dan gula merah. Ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa produk mereka dapat bersaing di pasar yang lebih luas," ujar Jonathan.
Diungkapkan Jonathan jika hal ini juga sejalan dengan program Koperasi Kana yang menggagas sugar co-op untuk memperkuat sektor gula merah dan menciptakan ekosistem yang lebih terintegrasi dan kolaboratif di antara para produsen gula merah termasuk petani tebu dan koperasi lainnya.
Sehingga dengan langkah tersebut, Jonathan optimis jika ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan baik bagi para petani maupun bagi perekonomian Kanagarian Lawang secara keseluruhan.