Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur meluncurkan fasilitas kesehatan khusus pengobatan komplementer dan fisioterapi bernama Griya Sehat di Jalan Dukuh Kupang XI IA.
Wakil Wali Kota Surabaya Armuji di Surabaya, Jumat mengatakan Griya Sehat ini diinisiasi oleh Pemkot Surabaya bekerja sama dengan Badan Amil Zakat (Baznas) Kota Surabaya, Baznas Jawa Timur, Universitas Airlangga (Unair), dan sejumlah rumah sakit (RS) di Kota Surabaya.
"Adanya Griya Sehat ini maka akan sangat membantu anak berkebutuhan khusus (ABK) dalam menjalani pengobatan komplementer dan fisioterapi di Surabaya," katanya.
Ia mengatakan, di tahun 2022 Pemkot Surabaya telah mengusulkan ke pemerintah pusat supaya pengobatan khusus komplementer dan fisioterapi menjadi program nasional.
"Dengan adanya program nasional ini, Pemkot Surabaya mempelopori dan membuka Griya Sehat," katanya.
Ia mengatakan, Griya Sehat ini dibuka untuk umum dan gratis bagi anak ABK dari keluarga miskin di Kota Surabaya.
"Mudah-mudahan Griya Sehat ini bisa menjadi rujukan bagi anak-anak ABK. Meskipun bukan ABK juga bisa (berobat) di sini," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan sebenarnya selama ini pemkot sudah memiliki fasilitas pengobatan komplementer dan fisioterapi di seluruh Puskesmas di Surabaya, tetapi tidak selengkap di tempat tersebut.
Di Griya Sehat ini, masyarakat di Kota Surabaya bisa melakukan berbagai jenis pengobatan komplementer dan fisioterapi, mulai dari akupuntur, akupresur, bekam, pijat bayi, dan berbagai terapi herbal lainnya.
"Griya Sehat ini khusus, tidak tercampur dengan pasien lainnya. Jadi pasien bisa fokus untuk pengobatan-pengobatan tradisional, harapannya masyarakat punya alternatif lebih untuk pengobatan tradisional ini," katanya.
Ia menjelaskan, di Griya Sehat ada berbagai fasilitas mulai ruang terapi khusus pria dan wanita, ruang terapi bayi, mushalla, hingga kafe yang menjual minuman olahan serba herbal.
"Selain itu, juga ada terapi khusus anak ABK mulai dari terapi wicara hingga okupasi. Tarifnya pun relatif murah, mulai dari harga Rp10 ribu hingga Rp45 ribu, menyesuaikan terapi yang diinginkan pasien," katanya.
Jadi, kata dia, pengobatan di Griya Sehat itu tidak tercover BPJS sehingga pihaknya bekerja sama dengan Baznas.
"Kalau misalkan ada (pasien) yang mampu tetap bayar, akan tetapi jika ada yang tidak mampu maka akan dibantu Baznas menggunakan Kartu Berobat Gakin, mereka gratis berobat khusus berobat di sini," katanya.