Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, Eri Cahyadi memastikan perbaikan jalan di kota setempat tidak tambal sulam, melainkan overlay (tambahan lapis perkerasan jalan) supaya jalan-jalan di Kota Surabaya lebih mulus.
Ia mengatakan selama masa dirinya memimpin, paradigma perbaikan jalan diganti dari yang sebelumnya jalan berlubang hanya ditambal pada bagian yang berlubang saja.
"Akibatnya, jalan memang tidak lagi berlubang tapi hasilnya tidak rata. Masyarakat pengguna jalan banyak yang mengeluhkan jalan tidak nyaman. Bergelombang dan tidak mulus saat dilalui," katanya saat meninjau perbaikan Jalan Ahmad Yani Surabaya.
Ia mengatakan, pada tiga tahun terakhir ini proses perbaikan jalan tidak lagi ditambal tapi dilakukan overlay.
"Jalan berlubang dikeruk terlebih dahulu dengan panjang segmen tertentu. Lalu dilakukan lapis pengerasan tambahan yang dipasang di atas konstruksi pengerasan jalan yang ada. Tujuannya, untuk meningkatkan kekuatan struktur. Baru setelah itu dilakukan pengaspalan," katanya.
Hasilnya, kata dia, jalan lebih mulus karena tidak ada selisih ketinggian supaya warga lebih nyaman saat melintasi dengan kualitas infrastruktur jalan yang berkualitas akan mampu menopang mobilitas warga.
Ia mengatakan, jalan raya yang mulus membuat masyarakat Surabaya lebih aman berkendara, terhindar dari risiko kecelakaan akibat jalan berlubang.
"Aliran lalu lintas pun lebih lancar serta mengurangi kemacetan dan waktu perjalanan. Transportasi pun jadi lebih efisien, baik untuk barang maupun penumpang, yang berkontribusi terhadap peningkatan perekonomian," ucapnya.
Ia menyebutkan, sudah 20 tahun lebih pengerjaan aspal di Surabaya ini hanya tambal sulam, hari ini akan diaspal secara menyeluruh. Dari pintu masuk Surabaya Jalan Ahmad Yani sampai Jalan Indrapura, nanti juga akan memutar pengerjaan ke Jalan Kramat Gantung, Grahadi dan Panglima Sudirman.
"Beberapa sudah dikerjakan tahun kemarin, seperti Jalan Darmo dan sekitarnya," tuturnya.
Ia mengakui, tak sedikit jalan-jalan tersebut yang bukan merupakan jalan milik Pemkot Surabaya melainkan jalan nasional.
"Tapi, kalau ada kemacetan atau kecelakaan juga akan jadi tanggungjawab kita. Makannya, saya izin ke pemerintah pusat untuk melakukan pengaspalan dan mereka menyambut baik," katanya.
Selain pengaspalan, Wali Kota Eri Cahyadi juga memeriksa pekerjaan box culvert untuk penanganan banjir di kawasan Dukuh Menanggal yang berdampak pada genangan di Jalan Injoko, Kebonsari, hingga ruas Jalan Ahmad Yani di kawasan Korem 084/Bhaskara Jaya.
"Jadi kemarin kita sudah diskusi dengan PT KAI terkait perizinan penataan box culvert yang ada di bawah rel kereta api, termasuk Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang terputus karena tidak bisa nyambung. Sehingga yang pertama akan kita lakukan di wilayah Korem, kedua yang berada di Injoko. Penataan JPO-nya juga akan kita lakukan," tuturnya.*