Surabaya -Anggaran makan dan minum penghuni Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Keputih Kota Surabaya naik dari Rp4,5 miliar pada 2011 menjadi Rp7 miliar pada 2012. Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya Eko Hariyanto, Jumat mengatakan, kesepakatan untuk menaikkan anggaran makan dan minum itu dengan asumsi perbulan ada 1.000 penghuni yang diberi makan. "Artinya pemkot dan DPRD memperkirakan kemungkinan pembengkakan terbanyak. Sebab, selama ini tidak pernah ada capaian angka itu," katanya. Selain itu, lanjut dia, hal itu dilakukan untuk berjaga-jaga, sebab pada tahun lalu pemkot juga tidak menyangka kalau jumlah penghuni meningkat diluar prediksi. "Waktu itu, pemprov memberi dana cukup banyak yakni Rp1,5 miliar," ujar Eko. Menurut dia, sebetulnya pemkot hanya ingin menaikkan anggaran dari Rp4,5 miliar menjadi Rp6 miliar. Namun, DPRD mendesak agar jumlah itu dinaikkan. "Kita pikir benar juga. Toh nanti kalau tidak dipakai perhitungannya ada," kata mantan Kabag Umum Pemkot Surabaya itu. Sebenarnya, dia yakin Pemprov Jatim berkomitmen untuk membantu operasional anggaran makan dan minum tersebut. Namun, pihaknya sependapat dengan Ketua Komisi D DPRD Surabaya Baktiono yang mengatakan lebih baik sedia payung sebelum hujan. Sekadar diketahui, penghuni Liponsos terdiri dari anak jalanan, gelandangan, dan para pengidap psikotik yang tidak memiliki keluarga. Saat ini, jumlah mereka mencapai 900 orang. Namun, tiap hari ada saja penambahan atau pengurangan jumlah. Sebab, selain ada penghuni baru yang datang, ada pula penghuni lama yang dijemput pulang oleh keluarganya. Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Surabaya Baktiono mengatakan tahun lalu, di tiga bulan terakhir pemkot sempat kelabakan karena anggaran makan dan minum sempat kurang. (*)
Anggaran Makan-Minum Penghuni Liponsos Surabaya Naik
Jumat, 20 Januari 2012 9:44 WIB