Pamekasan- Pengembangan budi daya ikan lele di Pamekasan, Madura sepanjang 2011 belum optimal, kata Ketua Komisi B DPRD setempat Hosnan Achmadi, Rabu. "Selain ketersediaan air, faktor lain yang juga menjadi kendalam dalam pengembangan budi daya ikan lele karena ketersediaan benih ikan," katanya. Hosnan mengemukakan hal ini menjelaskan hasil evaluasi bersama antara komisi B DPRD Pamekasan dengan instansi terkait yakni Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) terkait pengembangan budi daya ikan lele di wilayah itu. Menurut Hosnan, benih ikan lele yang dikembangan peternak ikan di Pamekasan selama ini masih mendatangkan dari Jawa, sehingga harga benih juga sangat mahal. "Disini harga benih ikan itu antara Rp140 ribu hingga Rp150 ribu per seribu ekor benih," kata Hosnan. Sedangkan di Jawa, harga benih ikan lele hanya dalam kisaran antara Rp70 ribu hingga Rp80 ribu per seribu ekor benih ikan. Sementara, harga jual ikan di Pamekasan dengan di Jawa sama, sehingga biaya operasional dan biaya perawatan ikan sangat mahal dan akibatnya peternak ikan hanya mendapatkan keuntungan yang sangat sedikit. Padahal, sambung dia, jika benih ikan lele tersebut dikembangkan di Pamekasan atau ada kelompok lain yang khusus mengembangkan bibit ikan, maka harga benih akan lebih murah. "Jadi hasil evaluasi kami dengan DKP kendalanya disana," terang Hosnan Achmadi. Sebenarnya, sambung Hosnan, budi daya ikan air tawar memiliki prospek ekonomi yang sangat baik, karena kebutuhan konsumsi ikan masyarakat Madura dipastikan akan terus meningkat. Saat ini saja, masih banyak pedagang kaki lima (PKL) di Pamekasan yang mendatangkan ikan air tawar seperti lele dari Jawa. (*)
Pengembangan Budi Daya Ikan Lele Belum Optimal
Rabu, 18 Januari 2012 15:35 WIB