Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyebut kendala yang menyebabkan tidak maksimalnya lampu pencahayaan di Stadion Gelora 10 November (G10N) saat pertandingan Tim Nasional Vietnam menghadapi Myanmar di AFF U-19, Kamis (18/7) malam karena faktor panas berlebih.
"Kemarin dalam pelaksanaan ada yang dicek sama teman-teman PSSI dan PLN, ada satu lampu yang harus dimatikan karena terkait dengan panasnya," kata Eri di Surabaya, Jumat.
Penanganan terkait permasalahan itu merupakan wewenang dari PLN. Kendala tersebut saat ini sudah ditangani.
Dia membantah apabila faktor redupnya pencahayaan saat pertandingan malam kemarin karena kurangnya daya pada lampu di Stadion Gelora 10 November, Tambaksari.
Sebab, pihaknya sudah melakukan peningkatan lux pada lampu G10N dari yang sebelumnya 700 lux menjadi 1.200 lux. Peningkatan itu dilakukan untuk memenuhi standar dan persyaratan penyelenggaraan pertandingan.
Stadion itu pada Piala Dunia U-17 tahun lalu digunakan untuk lapangan latihan, salah satu ketentuannya adalah tingkat pencahayaan 700 lux.
"Sudah sesuai kalau lampunya," kata dia.
Eri menyatakan G10N siap menjadi lokasi pelaksanaan pertandingan Grup C yang diselenggarakan hari ini, khususnya laga yang mempertemukan antara Tim Nasional Thailand melawan Singapura, pada pukul 19.30 WIB.
Namun sebelum laga itu, pada pukul 15.00 Tim Nasional Malaysia dan Brunei Darussalam akan terlebih dahulu berhadapan.
"Sudah diperbaiki dan sudah normal kembali," ucapnya.
Redupnya pencahayaan di Stadion Gelora 10 November, Tambaksari, Surabaya malam kemarin menuai sorotan warga net. Sebab pada pertandingan Grup B AFF U-19 antara Vietnam dan Laos yang berkesudahan 1-1, kondisi lapangan terlihat tak maksimal.
Diketahui, Surabaya merupakan kota yang menjadi lokasi penyelenggaraan Piala AFF U-19. Dua stadion di wilayah tersebut ditetapkan menjadi tempat pertandingan, yakni Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) dan Stadion Gelora 10 November.