Jakarta (ANTARA) - Sutradara film Bangsal Isolasi (2024) Adhe Dharmastriya menghadirkan dampak mengerikan halusinasi akibat pemberian dosis tinggi lysergic acid diethylamide (LSD).
Bahkan itu menjadi esensi logis di balik setiap adegan mengerikan "kemunculan hantu" pada film berlatar penjara khusus wanita di Jawa Tengah sekitar tahun 1990 tersebut.
"Sebenarnya itu juga sudah riset kami, salah satunya obat-obatan kan pada tahun 1990 itu cukup lumayan ya. Nah, akhirnya jatuh ke LSD karena itu bisa masuk ke makanan, bisa melalui suntikan, tapi kan dokter harusnya membatasi dosis tertentu, kan? Di situ dikasih banyak yang bikin orang jadi berhalusinasi," kata Adhe saat ditemui usai acara "press screening" Bangsal Isolasi di bioskop kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (18/7).
Adhe mengatakan untuk menggambarkan dampak penggunaan LSD, dia memberikan instruksi khusus kepada para pemeran filmnya, seperti Kimberly Ryder (sebagai Weni Bagaskara) hingga Rowiena Umboh (sebagai Rusdiah) bahwa yang sutradara inginkan adalah mereka berakting seperti orang yang mencoba melukai dirinya sendiri.
Baca juga: Film "Bangsal Isolasi", Kimberly Rider perankan laga
"Jadi kayak dia enggak sadar kalau dirinya itu lagi digigit-gigit, segala macam dibanting, begitu bayangan saya pada saat mengarahkan adegan itu. Sehingga di film itu seolah-olah mati karena bunuh diri, itu yang kami coba bangun dalam cerita film ini," kata Adhe.
Karakter utama dalam film "Bangsal Isolasi" adalah seorang jurnalis bernama Weni yang masuk ke dalam rumah tahanan khusus wanita "Penjara Ratu Adil" untuk mencari tahu kematian adiknya yang tidak wajar.
Di rutan tersebut, Weni awalnya berkonflik dengan Bella (diperankan Wulan Guritno) yang merupakan preman penguasa di penjara itu, sampai akhirnya dia menemukan segala sesuatunya mulai mencurigakan.
Keanehan itu ialah pada rutan bernama "Penjara Ratu Adil" ini mereka seperti diatur untuk hanya mempunyai dua pilihan: "mati atau bertahan".
“Yang perlu digarisbawahi, bahwa ini bukan film horor yang akan memunculkan 'jumpscare' atau setan. Melainkan, karena keadaan di penjara sendiri yang menciptakan suasana menjadi menyeramkan,” kata Adhe.
Adhe tertarik menggarap film "Bangsal Isolasi" karena tema cerita yang diangkat produser Mulyadi JP dan ditulis dalam naskah oleh Oscar Haviv Sebastian memiliki sudut pandang yang menarik, yaitu menyoroti kerasnya kehidupan perempuan di balik jeruji besi.
"Ini adalah film ketiga saya. Tapi film ini pertama saya bersama Mesari Pictures dan JP Pictures," kata Adhe pula.
Visualisasi dimensi ruang penjara yang terisolasi juga dibutuhkan sebagai salah satu bahan utama untuk menciptakan suasana membangun ceritanya agar sesuai dengan karakter yang diinginkan, ujarnya.
Adhe mengatakan benteng pertahanan dari zaman Hindia Belanda di Kebumen, Jawa Tengah, Benteng Van Der Wijck, dipilih sebagai tempat syutingnya karena dianggap paling natural serta aura yang begitu spesifik dan unik yang hampir tidak mungkin direplikasi oleh lokasi-lokasi lain.
Adhe berharap segala upaya yang dicurahkan oleh semua lini produksi film ini, mulai dari kru hingga pemain, dapat menyuguhkan kualitas yang memuaskan banyak penonton film di Indonesia.
Produser eksekutif Darmawan Surjadi bersama produser Mulyadi JP mengatakan Bangsal Isolasi akan ditayangkan di bioskop-bioskop seluruh Indonesia mulai 25 Juli 2024.
"Bangsal Isolasi" hadirkan dampak mengerikan pemakai LSD
Jumat, 19 Juli 2024 7:05 WIB