Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, diperkirakan bergerak menguat terbatas di tengah sikap wait and see pelaku pasar terhadap Rapat Dewan Gubernur Bank (RDG) Bank Indonesia (BI).
IHSG dibuka menguat 10,34 poin atau 0,14 persen ke posisi 7.289,20. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,67 poin atau 0,06 persen ke posisi 914,26.
"IHSG hari ini (16/7) diprediksi bergerak menguat terbatas dalam range 7.220 sampai 7.320," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Selasa.
Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan surplus neraca perdagangan domestik periode Juni 2024 sebesar 2,39 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau lebih rendah dari posisi bulan sebelumnya sebesar 3,45 miliar dolar AS, dan di bawah ekspektasi konsensus sebesar 2,98 miliar dolar AS.
Ekspor tumbuh 1,17 persen year on year (yoy) dan impor tumbuh lebih tinggi sebesar 7,58 persen (yoy), secara keseluruhan surplus neraca dagang terjadi selama 50 bulan beruntun.
Selain itu, Bank Indonesia (BI) akan menyelenggarakan Rapat Dewan Gubernur Bank (RDG) pada Selasa (16/07) dan Rabu (17/07) pekan ini, yang diperkirakan akan tetap menahan tingkat suku bunga acuannya.
Dari mancanegara, pidato Ketua The Fed Jerome Powell pada awal pekan ini lebih yakin terhadap inflasi yang semakin terkendali.
Pelaku pasar memproyeksikan penurunan suku bunga akan dimulai pada September 2024, sementara, kenaikan harga aset portofolio berisiko kembali menguat setelah kandidat presiden dari partai Republik Donald Trump mengalami percobaan pembunuhan di Butler, Pennsylvania.
Kejadian tersebut membuat Trump berpotensi mendapatkan suara terbanyak pada Pemilu AS November mendatang.
Dari Asia, laju pertumbuhan ekonomi (PDB) China secara tahunan pada 2Q24 tertahan di level 4,7 persen, atau lebih rendah dari proyeksi konsensus sebesar 5,1 persen dan PDB kuartal-I 2024 sebesar 5,3 persen.
PDB yang tumbuh lebih lambat diakibatkan oleh penurunan mata uang yuan, konflik perang dagang antara Uni Eropa dan AS yang membuat ekspor tertekan, serta belum pulihnya sektor properti menjadi pemicunya.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 240,80 poin atau 0,58 persen ke 41.431,50, indeks Hang Seng melemah 205,03 poin atau 1,14 persen ke 17.810,90, indeks Shanghai melemah 12,04 poin atau 0,40 persen ke 2.961,96, dan indeks Straits Times melemah 14,13 poin atau 0,40 persen ke 3.485,75.
IHSG dibuka menguat 10,34 poin atau 0,14 persen ke posisi 7.289,20. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,67 poin atau 0,06 persen ke posisi 914,26.
"IHSG hari ini (16/7) diprediksi bergerak menguat terbatas dalam range 7.220 sampai 7.320," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Selasa.
Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan surplus neraca perdagangan domestik periode Juni 2024 sebesar 2,39 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau lebih rendah dari posisi bulan sebelumnya sebesar 3,45 miliar dolar AS, dan di bawah ekspektasi konsensus sebesar 2,98 miliar dolar AS.
Ekspor tumbuh 1,17 persen year on year (yoy) dan impor tumbuh lebih tinggi sebesar 7,58 persen (yoy), secara keseluruhan surplus neraca dagang terjadi selama 50 bulan beruntun.
Selain itu, Bank Indonesia (BI) akan menyelenggarakan Rapat Dewan Gubernur Bank (RDG) pada Selasa (16/07) dan Rabu (17/07) pekan ini, yang diperkirakan akan tetap menahan tingkat suku bunga acuannya.
Dari mancanegara, pidato Ketua The Fed Jerome Powell pada awal pekan ini lebih yakin terhadap inflasi yang semakin terkendali.
Pelaku pasar memproyeksikan penurunan suku bunga akan dimulai pada September 2024, sementara, kenaikan harga aset portofolio berisiko kembali menguat setelah kandidat presiden dari partai Republik Donald Trump mengalami percobaan pembunuhan di Butler, Pennsylvania.
Kejadian tersebut membuat Trump berpotensi mendapatkan suara terbanyak pada Pemilu AS November mendatang.
Dari Asia, laju pertumbuhan ekonomi (PDB) China secara tahunan pada 2Q24 tertahan di level 4,7 persen, atau lebih rendah dari proyeksi konsensus sebesar 5,1 persen dan PDB kuartal-I 2024 sebesar 5,3 persen.
PDB yang tumbuh lebih lambat diakibatkan oleh penurunan mata uang yuan, konflik perang dagang antara Uni Eropa dan AS yang membuat ekspor tertekan, serta belum pulihnya sektor properti menjadi pemicunya.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 240,80 poin atau 0,58 persen ke 41.431,50, indeks Hang Seng melemah 205,03 poin atau 1,14 persen ke 17.810,90, indeks Shanghai melemah 12,04 poin atau 0,40 persen ke 2.961,96, dan indeks Straits Times melemah 14,13 poin atau 0,40 persen ke 3.485,75.