Madiun (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Madiun, Jawa Timur menyatakan pelaksanaan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih untuk pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2024, hingga minggu kedua Juli mencapai 92 persen.
"Data yang kami terima sampai dengan Jumat (12/7) sore pelaksanaan pencocokan dan penelitian data pemilih di Kota Madiun, sudah mencapai 92 persen," ujar Ketua KPU Kota Madiun Pita Anjarsari dalam kegiatan "media gathering" di Kota Madiun, Sabtu.
Menurutnya petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) bekerja melaksanakan coklit data pemilih dimulai pada 24 Juni hingga 24 Juli 2024 atau satu bulan dan hingga saat ini masih berlangsung.
Ia meminta warga Kota Madiun yang memiliki hak pilih namun hingga tanggal 24 Juli 2024 nanti belum dicoklit, bisa melapor ke panitia pemungutan suara (PPS) setempat supaya didatangi pantarlih.
Dalam melakukan pemutakhiran data pemilih, pantarlih melakukan pencocokan dan penelitian data pemilih Pilkada 2024 secara sistem manual dan melalui aplikasi e-coklit.
Pita menjelaskan sejauh ini pantarlih tidak mendapat kendala berarti dalam melaksanakan tugasnya melakukan coklit data pemilih untuk pemilihan wali kota dan wakil wali kota, gubernur dan wakil gubernur.
"Kalau kendala teknis tidak ada karena setiap pekan kami melakukan evaluasi hasil dari pencocokan dan penelitian data pemilih. Sejauh ini hanya masalah administrasi seperti rumah kosong ataupun stiker belum dipasang pemilik rumah meski sudah dicoklit petugas," katanya.
Ia menambahkan setelah proses coklit selesai, tahapan pilkada selanjutnya adalah penetapan daftar pemilih sementara (DPS) untuk kemudian menjadi daftar pemilih tetap (DPT). Setelah itu, pendaftaran pasangan calon (paslon) dan penetapan dilanjutkan dengan masa kampanye dan pemungutan serta penghitungan suara pada 27 November.
"Kita dengan melibatkan banyak pihak akan turun untuk melakukan sosialisasi pilkada secara masif. Mulai ke pemilih pemula, perempuan, kelompok marjinal, dan lain sebagainya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat," katanya.
Pita mengaku belum ada target partisipasi pemilih dari KPU RI. Namun, berkaca dari gelaran pemilu lalu dimana tingkat partisipasi masyarakat Kota Madiun mencapai 80 persen lebih sehingga pada pelaksanaan Pilkada 202024 diharapkan lebih tinggi dari sebelumnya.
Pelaksanaan "coklit" Pilkada 2024 di Kota Madiun capai 92 persen
Sabtu, 13 Juli 2024 22:54 WIB