Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat diperkirakan bergerak variatif di tengah pelaku pasar bersikap 'wait and see' terhadap data tenaga kerja Amerika Serikat (AS).
IHSG dibuka menguat 12,89 poin atau 0,18 persen ke posisi 6.987,79. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 2,58 poin atau 0,29 persen ke posisi 894,69.
“IHSG hari ini (07/06) diprediksi bergerak mixed (variatif) dalam range 6.920 sampai 7.060," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta.
Baca juga: Jumat pagi IHSG dibuka naik 12,89 poin
Dari mancanegara, para pelaku pasar bersikap wait and see menantikan data tenaga kerja AS atau Non Farm Payroll (NFP) periode Mei 2024 yang akan dirilis pada Jumat (07/06) waktu AS.
Di sisi lain, bank sentral Eropa (ECB) pada pertemuan Juni 2024 melakukan pemangkasan sebesar 25 basis poin (bps) untuk suku bunga refinancing operation menjadi 4,25 persen, marginal lending rate menjadi 4,50 persen dan deposit rate sebesar 3,75 persen.
Pemangkasan suku bunga refinancing operation dan marginal lending rate merupakan yang pertama sejak Maret 2016, sedangkan penurunan suku bunga untuk deposit rate menjadi yang pertama sejak September 2019.
Dari dalam negeri, transaksi di pasar ekuitas cenderung sepi senilai Rp8,21 triliun pada Kamis (06/06), yang mencerminkan aksi wait and see pelaku pasar di tengah volatilitas IHSG sejak April 2024.
Selain itu, investor asing juga secara year to date (ytd) terpantau outflow senilai Rp7,69 triliun pada Kamis (06/06).
Menteri Keuangan Sri Mulyani mendapat persetujuan dari Komisi XI DPR RI mengenai asumsi dasar Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran (TA) 2025, yang mana hasilnya Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) RAPBN 2025 yang disepakati meliputi pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar, dan tingkat suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 Tahun.
Sementara itu, indeks Utama Wall Street mayoritas terkoreksi pada Kamis (06/06) menjelang rilis data nonfarm payrolls. Indeks S&P 500 melemah 0,02 persen pada 5.352,96, indeks Nasdaq Composite turun 0,09 persen menjadi 17.173,12, sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average justru naik 78,84 poin (0,2 perzsn) ditutup menjadi 38.886,17.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 127,39 poin atau 0,33 persen ke 38.576,10, indeks Hang Seng melemah 24,73 poin atau 0,13 persen ke 18.452,07, indeks Shanghai menguat 7,13 poin atau 0,23 persen ke 3.055,92, dan indeks Straits Times menguat 6,61 poin atau 0,20 persen ke 3.337,42.
IHSG dibuka menguat 12,89 poin atau 0,18 persen ke posisi 6.987,79. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 2,58 poin atau 0,29 persen ke posisi 894,69.
“IHSG hari ini (07/06) diprediksi bergerak mixed (variatif) dalam range 6.920 sampai 7.060," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta.
Baca juga: Jumat pagi IHSG dibuka naik 12,89 poin
Dari mancanegara, para pelaku pasar bersikap wait and see menantikan data tenaga kerja AS atau Non Farm Payroll (NFP) periode Mei 2024 yang akan dirilis pada Jumat (07/06) waktu AS.
Di sisi lain, bank sentral Eropa (ECB) pada pertemuan Juni 2024 melakukan pemangkasan sebesar 25 basis poin (bps) untuk suku bunga refinancing operation menjadi 4,25 persen, marginal lending rate menjadi 4,50 persen dan deposit rate sebesar 3,75 persen.
Pemangkasan suku bunga refinancing operation dan marginal lending rate merupakan yang pertama sejak Maret 2016, sedangkan penurunan suku bunga untuk deposit rate menjadi yang pertama sejak September 2019.
Dari dalam negeri, transaksi di pasar ekuitas cenderung sepi senilai Rp8,21 triliun pada Kamis (06/06), yang mencerminkan aksi wait and see pelaku pasar di tengah volatilitas IHSG sejak April 2024.
Selain itu, investor asing juga secara year to date (ytd) terpantau outflow senilai Rp7,69 triliun pada Kamis (06/06).
Menteri Keuangan Sri Mulyani mendapat persetujuan dari Komisi XI DPR RI mengenai asumsi dasar Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran (TA) 2025, yang mana hasilnya Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) RAPBN 2025 yang disepakati meliputi pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar, dan tingkat suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 Tahun.
Sementara itu, indeks Utama Wall Street mayoritas terkoreksi pada Kamis (06/06) menjelang rilis data nonfarm payrolls. Indeks S&P 500 melemah 0,02 persen pada 5.352,96, indeks Nasdaq Composite turun 0,09 persen menjadi 17.173,12, sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average justru naik 78,84 poin (0,2 perzsn) ditutup menjadi 38.886,17.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 127,39 poin atau 0,33 persen ke 38.576,10, indeks Hang Seng melemah 24,73 poin atau 0,13 persen ke 18.452,07, indeks Shanghai menguat 7,13 poin atau 0,23 persen ke 3.055,92, dan indeks Straits Times menguat 6,61 poin atau 0,20 persen ke 3.337,42.