FKH Unair Siapkan Dokter Hewan untuk Berau-Kutai
Minggu, 25 Desember 2011 10:14 WIB
Surabaya - Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menyiapkan pendidikan dan pelatihan untuk dokter hewan yang dibutuhkan Pemerintah Kabupaten Berau dan Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur.
"Kami siap menerima PNS di Berau dan Kutai Kartanegara lulusan SMA untuk dididik dan dilatih menjadi dokter hewan dan ahli bisnis veteriner, karena itu kami menandatangani 'MoA' dengan mereka pada 20 Desember lalu," kata Dekan FKH Unair Prof drh Hj Romziah Sidik PhD di Surabaya, Minggu.
Dalam kerja sama selama tiga tahun yang dimulai tahun 2012 itu, katanya, pihaknya juga akan menyiapkan pendidikan jarak jauh dengan "e-learning" untuk mereka yang tertarik pada program magister ahli bisnis veteriner.
"Kami juga mengundang pelajar SMA di Berau dan Kutai Kartanegara yang berprestasi untuk kuliah di Unair melalui program Bidik Misi untuk pelajar yang kurang mampu dan SNMPTN atau Mandiri 1-2 untuk pelajar umum," katanya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Berau Ir M Ghazali MM menegaskan bahwa pihaknya mengalami kekurangan dokter hewan, karena saat ini masih tersedia tiga orang dokter hewan dengan seorang di antaranya belum PNS, padahal kebutuhan minimal adalah 20 orang.
"Untuk sarjana peternakan, kami membutuhkan 20 orang, tapi terpenuhi 11 orang. Tahun ini, anak Berau yang kuliah peternakan ada tiga orang yakni di Unair, Udayana, dan UGM. Yang di Unair itu kebetulan anak saya," katanya saat menjenguk anaknya di Unair.
Terkait kerja sama dengan Unair, ia menjelaskan kerja sama Unair-Berau adalah mendidik PNS yang lulusan SMA untuk menjadi ahli peternakan. "Untuk tahap pertama mungkin 3-5 PNS, tapi akan dimulai dengan anggaran tahun 2013," katanya.
Untuk kerja sama lainnya, katanya, adalah kerja sama penelitian. "Misalnya, penelitian pengembangan ternak di atas eks lahan tambang. Di Berau ada 6.000 hektare lahan eks tambang yang diharapkan akan dapat dipulihkan melalui pertanian dan peternakan," katanya.
Sementara itu, bentuk kerja sama Unair dengan Kabupaten Kutai Kartanegara juga sama. "Kutai Kartanegara kekurangan 58 dokter hewan, karena itu kerja sama dengan mereka juga bersifat pendidikan," kata Dekan FKH Unair Prof drh Hj Romziah Sidik PhD. (*)