Bojonegoro - Kasi Operasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Jatim, Hirnowo meminta, kontraktor, membenahi pekerjaan pembangunan rel kereta api (KA) ganda agar tidak mengganggu saluran irigasi dan drainase di Bojonegoro. "Sudah kami koordinasikan, tapi pembenahan pembangunan rel KA ganda yang menganggu saluran drainase dan irigasi belum dilakukan, " katanya di Bojonegoro, Selasa. Ia menjelaskan, dalam rapat koordinasi antara PT KAI dengan Dinas PU Pengairan Provinsi Jatim, juga pihak terkait lainnya, sudah dilaporkan adanya gangguan saluran drainase dan irigasi yang terkena dampak pembangunan rel KA ganda. Dalam rapat itu, PT KAI menjanjikan akan melakukan pembenahan agar saluran drainase dan irigasi di daerah Bojonegoro dan Lamongan tidak terganggu. "Tapi, sejauh ini tidak ada tanda-tanda adanya pembenahan, kondisinya masih tetap sama, " katanya mengungkapkan. Menurut dia, kalau tetap tidak ada pembenahan, maka areal tanaman padi yang terancam tenggelam akibat air hujan, tetap masih akan terjadi. "Luasnya bisa ratusan hektare, " katanya menjelaskan. Ia mencontohkan, dalam kejadian beberapa hari yang lalu, selain air meredam pemukiman warga di Desa Balenrejo, Kecamatan Balen, air hujan yang tidak bisa mengalir melalui saluran drainase dan irigasi juga menenggelamkan ratusan hektare tanaman padi di sejumlah desa di Kecamatan Baureno. Dari hasil identifikasi, di sepanjang Bojonegoro ke arah Babat, Lamongan, sedikitnya ada 12 saluran irigasi dan sejumlah saluran drainase yang terganggu pembangunan rel KA ganda. Di saluran irigasi dan drainase yang ada, termasuk di sebuah jembatan di Lamongan, terdapat pondasi beton yang posisinya, berada di tengah saluran yang ada. "Tanaman padi yang terancam tenggelam semuanya berada di selatan rel KA, " katanya, mengungkapkan. Secara terpisah, Asisten I Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Bojonegoro, Kusnandoko Tjatur menyatakan, pemkab membentuk tim gabungan terdiri dari Dinas PU, Dinas Pengairan, juga kecamatan untuk melakukan penanganan darurat terganggunya, saluran drainase dan irigasi di Bojonegoro. Namun, lanjutnya, pembenahan yang dilakukan tersebut, sifatnya hanya sementara, sehingga tetap dibutuhkan pembenahan secara permanen. Penanganan yang sudah berjalan yaitu, melancarkan saluran drainase di sejumlah desa di Kecamatan Balen, Kapas dan Sumberrejo. "Di sejumlah lokasi, seperti di Kecamatan Kapas, pembenahan untuk melancarkan air sudah kita lakukan dengan mengerahkan pekerja, " katanya, mengungkapkan. (*).
UPT: Rel Ganda Agar Tak Ganggu Irigasi
Selasa, 20 Desember 2011 9:15 WIB