Khofifah mengatakan hal tersebut usai acara Halal Bihalal Pimpinan Pusat Muslimat NU di Jakarta, Sabtu, ketika ditanya awak media mengenai kontribusi Muslimat NU dalam pendidikan di Indonesia dalam suasana Hari Pendidikan Nasional 2024.
"Harapannya anak-anak itu terbangun nilai-nilai persaudaraan, nilai-nilai kebersatuan, dan mereka bisa menjadi bibit-bibit bagaimana mereka menjaga bangsa ini melalui perspektif Nusantara, perspektif keberagaman, perspektif saling menghormati, perspektif moderasi toleransi yang terbangun dari usia dini," ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa dalam Pesantren Ramadhan mereka mengadakan lomba lingkup nasional yang melibatkan lima juri, dan terdapat sepuluh pemenang terpilih.
Dari sekian banyak peserta yang berpartisipasi, katanya, ada yang berasal dari Bali, Bulungan, dan Kalimantan Utara.
Khofifah mengatakan, Muslimat NU mendapat amanah untuk mengelola PAUD, TK, serta RA. Ia menjelaskan, Muslimat NU mengurus sebanyak sekitar 16.350 TPQ, sekitar 6.800 PAUD, dan sekitar 9.800 TK dan RA.
Selain itu, ujarnya, untuk sektor pendidikan formal, Muslimat NU banyak berkutat di level pendidikan anak usia dini, sedangkan untuk sektor pendidikan informal, mereka melakukannya melalui balai latihan kerja (BLK).
"Sekarang balai latihan keterampilan BLK Muslimat ada 11. Balai Latihan Keterampilan inilah yang mengintroduksi banyak program untuk membantu pemberdayaan ekonomi perempuan," katanya.