Madiun - Sejumlah lahan sawah di Desa Wonoasri, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, terserang hama tikus, hingga meresahkan petani. Petani desa setempat, Suparno, mengatakan, hama tikus tersebut menyerang tanaman padi yang baru berumur sekitar 25 hari. Akibatnya ia dan puluhan petani lainnya melakukan pembasmian tikus dengan cara tradisional atau "gropyokan". "Cara tradisional atau manual ini dilakukan karena penggunaan racun tikus sudah tidak mempan lagi," ujar Suarno seusai kegiatan pembasmian hama tikus, Rabu. Menurut dia, petani dibuat pusing dengan serangan hama tikus kali ini. Sebab, akibat serangan hama tikus tersebut, para petani sudah beberapa kali terpaksa menyulami tanaman padinya yang rusak dimakan tikus. "Kami hampir setiap hari melakukan pembasmian hama tikus dengan cara manual. Hasilnya ratusan ekor tikus dapat kami tangkap. Namun, meski demikian tikus yang ada sepertinya tidak pernah habis," kata Suparno. Ia menjelaskan, serangan hama tikus selalu terjadi tiap tahun. Namun pada musim tanam kali ini, serangannya dirasakan lebih parah dari pada musim tanam sebelumnya. Para petani berharap agar Dinas Pertanian setempat memberikan bantuan obat pembasmi hama tikus, agar populasi tikus dapat ditekan. "Jika tidak dibasmi, kami khawatir serangan hama tersebut dapat berpengaruh pada hasil panen di kemudian hari," tambah dia. Sementara, Kasie Perlindungan Tanaman, Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Kabupaten Madiun, Sumanto, saat dihubungi, mengatakan, untuk membasmi hama tikus, dinas terkait telah memberikan bantuan obat antihama tikus kepada petani. "Dinas telah membagikan sedikitnya 1.100 boks obat tiran, phyton 100 kilogram, dan petrokum 50 kilogram kepada petani untuk membasmi hama tikus," kata dia saat dihubungi. Menurutnya, serangan hama tikus rentan mengalami peningkatan menyusul perubahan musim yang terjadi dari kemarau memasuki musim hujan. (*)
Lahan Sawah di Madiun Terserang Hama Tikus
Rabu, 14 Desember 2011 14:12 WIB