Surabaya (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Jawa Timur berupaya meningkatkan literasi membaca warga Surabaya dan sekitarnya dengan mengadakan "World Book Day 2024".
Advisor KPw BI Provinsi Jawa Timur Muslimin Anwar mengatakan minat baca masyarakat Surabaya masih tergolong rendah, bahkan tidak masuk tiga besar Kota/Kabupaten se-Indonesia.
Hal tersebut, kata dia, berdasarkan hasil survei Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) 2022 di seluruh Indonesia yang dilakukan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI.
"Surabaya tidak masuk dalam tiga besar, karena itu kami berharap dengan diadakan World Book Day akan bisa meningkatkan minat baca masyarakat," ucapnya setelah membuka kegiatan tersebut di Perpustakaan BI Surabaya, Sabtu.
Selain itu, pihaknya berharap agar dapat meningkatkan kunjungan dari semua elemen masyarakat ke perpustakaan yang selama ini masih minim.
"Agar perpustakaan ini ramai lagi, kami juga terbuka dengan semua masyarakat dari berbagai kalangan," katanya.
Baca juga: BI ajak MAS gelar "Fesyar" perkuat pemberdayaan ekonomi
Bahkan, pihaknya juga mengaktifkan kembali ruang "Pojok Dongeng" yang berfungsi untuk menceritakan sebuah kisah yang berkaitan dengan cinta rupiah.
"Pojok dongeng ini dulu pernah ada sebelum COVID-19, sekarang di hidupkan kembali sehingga nanti bisa bercerita tentang cinta paham rupiah misalnya ataupun nanti tentang Qris ataupun kebijakan bank Indonesia bisa dipahami oleh generasi kita sejak dini," ujarnya.
Tak hanya itu, lanjutnya, dengan metode bercerita melalui boneka diharapkan dapat lebih dipahami oleh anak-anak.
"Kami menggunakan cara yang lebih ramah terhadap anak-anak, jadi nantinya akan ada jadwal secara tetap untuk sekolah-sekolah yang akan hadir di Pojok Dongeng ini," tuturnya.
Baca juga: Kemenkumham Jatim: Pelayanan publik "langsung gas" usai libur Lebaran
Sementara itu, Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Provinsi Jawa Timur Dwiko Yudhi Widodo mengharapkan perpustakaan BI bisa menjadi tempat untuk meningkatkan minat baca sekaligus sebagai pariwisata bagi semua kalangan masyarakat.
"Saya berharap akan menjadi yang pertama untuk kolaborasi antara perpustakaan, dinas pariwisata, kelompok masyarakat, akademisi, media ataupun pengusaha semuanya ada di sini," ucapnya.
"Semoga ke depan perpustakaan BI jadi luar biasa. Saya lihat disini punya kajian uang. Semoga Perpustakaan BI menjadi Pioneer untuk anak muda memupuk kecintaannya terhadap buku," tambahnya.